Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Mitigasi El Nino - Saat Ini, Sekitar 63% Wilayah Masuki Musim Kemarau

Jaga Pasokan Air dan Pangan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pengelolaan air tanah sangat penting dalam memitigasi ancaman El Nino sehingga BMKG perlu memberikan informasi ketersediaan air tanah sebagai referensi perencanaan tingkat lanjut.

JAKARTA - Pemerintah mempersiapkan berbagai langkah mitigasi, terutama terkait ketersediaan pangan, air bersih hingga modifikasi cuaca untuk menghadapi dampak cuaca panas ekstrem El Nino yang puncaknya diperkirakan terjadi pada Agustus-September mendatang.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, menyatakan telah memberikan imbauan kepada daerah-daerah yang biasanya mengalami kekeringan untuk memastikan ketersediaan air. "Ini adalah langkah penting untuk memastikan masyarakat tetap memiliki akses terhadap sumber air yang cukup saat memasuki musim kemarau," ujarnya dalam diskusi virtual yang digelar FMB9 bertajuk Waspada Dampak El Nino, Senin (31/7).

Baca Juga :
Harga Cabai Meroket

Lebih lanjut, Suharyanto melihat beberapa wilayah di Jawa, diprediksikan akan mengalami kekeringan cukup signifikan. Karena itu, BNPB bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air PUPR untuk menggelar operasi teknologi modifikasi cuaca.

"Operasi ini bertujuan untuk mendatangkan hujan guna mengisi danau, embung, sungai, dan sumur, serta membuat sumur bor baru sehingga air dapat digunakan oleh masyarakat," imbuh dia.

Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Indonesia (BMKG), Fachri Radjab, mengatakan Indonesia saat ini sedang mengalami musim kemarau ekstrem yang dipicu oleh fenomena El Nino. Dampak El Nino mempengaruhi tiap daerah dengan karakter yang berbeda.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top