![Jadi Produsen Terbesar Dunia, Daya Saing Industri Karet Nasional Terus Dipacu](https://koran-jakarta.com/images/article/jadi-produsen-terbesar-dunia-daya-saing-industri-karet-nasional-terus-dipacu-221215102025.jpeg)
Jadi Produsen Terbesar Dunia, Daya Saing Industri Karet Nasional Terus Dipacu
![Jadi Produsen Terbesar Dunia, Daya Saing Industri Karet Nasional Terus Dipacu](https://koran-jakarta.com/images/article/jadi-produsen-terbesar-dunia-daya-saing-industri-karet-nasional-terus-dipacu-221215102025.jpeg)
Dirjen Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika dalam acara "Sarasehan Komoditas Karet Nasional" yang digelar Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (15/12)
Pemerintah, terang Put, terus mendongkrak harga karet. Antara lain melalui forum karet internasional, tiga negara produsen utama karet alam, yaitu Indonesia, Thailand, dan Malaysia yang tergabung dalam organisasi International Tripartite Rubber Council (ITRC) telah menerapkan kesepakatan pengurangan ekspor melalui Agreed Export Tonnage Scheme (AETS) yang telah diberlakukan beberapa kali.
Pengurangan ekspor tersebut hanya bersifat sementara sebagai stimulan menuju keseimbangan supply-demand agar berdampak positif bagi perbaikan harga karet alam.
Upaya lain yang dilakukan adalah melalui optimalisasi penggunaan karet dalam negeri melalui Demand Promotion Scheme (DPS). Kebijakan tersebut bertujuan meningkatkan penyerapan karet alam di dalam negeri sekaligus menekan impor barang jadi karet.
Implementasi dari DPS ini, sejak 2016 pemerintah telah mengembangkan aspal karet untuk infrastruktur jalan nasional dan jalan daerah di daerah produsen karet, namun sampai saat ini implementasi aspal karet masih jauh dari yang diharapkan sehingga dampaknya tidak terlalu besar untuk peningkatan penyerapan karet alam secara nasional.
Ia menegaskan perlu juga didorong pengembangan produk-produk turunan karet lainnya, seperti bantalan jembatan, seismic bearing, rubber dam, belt conveyor, dock fender dan lain-lain.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya