Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Selasa, 09 Mar 2021, 12:18 WIB

Jadi Bos Intel Polisi, Ini Jejak Karir Jenderal Asal Fakfak Papua

Kabaitelkam Komjen Paulus Waterpauw.

Foto: Istimewa

JAKARTA - Tahun ini, bisa dikatakan tahun keberuntungan bagi Paulus Waterpauw, perwira tinggi Polri asal Fakfak, Papua. Di tahun ini, jenderal kelahiran Fakfak tersebut resmi menjabat posisi baru sebagai Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaitelkam) Polri.

Bintang dipundaknya pun bertambah satu dari Inspektur Jenderal (Irjen) menjadi Komisaris Jenderal (Komjen). Maka, dengan didapuknya Paulus jadi Kabaitelkam, ia resmi jadi jenderal bintang tiga polisi.

Kabaitelkam sendiri adalah posisi untuk jenderal tiga. Dan Intelkam bukan institusi biasa. Tapi ini, institusi strategis sebab jadi mata dan telinganya Polri dalam mendeteksi setiap dinamika keamanan yang terjadi negeri. Bisa dikatakan, Intelkam adalah intelnya Polri sama seperti BAIS di TNI. Artinya dengan menjadi Kabaitelkam, Komjen Paulus bisa dikatakan adalah bos intelnya Polri.

Lalu seperti apa jejak karir Komjen Paulus di Kepolisian hingga sukses menjadi Kabaitelkam? Berikut sekelumit jejak karir jenderal Paulus sejak lulus dari Akpol hingga menyandang bintang tiga di pundak dengan memegang jabatan strategis.

Paulus sendiri lulus dari Akademi Kepolisian atau Akpol pada tahun 1987. Selepas lulus dari Akpol, ia langsung menjadi Pamapta di Polresta Surabaya Timur Polda Jatim. Setahun berikutnya z ia dipercaya jadi Wakasat Serse Polresta Surabaya Timur Polda Jatim.

Tahun 1990, Paulus kembali pindah tugas menjadi Kanit Interkrim Sat IPP Polwiltabes Surabaya Polda Jatim. Lalu, pada tahun 1992 ditunjuk jadi Kasat Intelpam Polres Mojokerto Polda Jatim.

Tahun 1997, ia tercatat jadiKasat Ops Puskodalops Polda Kalteng. Setahun berikutnya Paulus berganti jabatan setelah ditunjuk jadiPaban Muda Pada Paban IV/Kam Sintel Polri.

Baru pada tahun 2000, ia memegang tongkat komando saat dipercaya menjadi Kapolsek Metro Menteng Polres Metro Jakpus Polda Metro Jaya. Di tahun yang sama, ia digeser menjadi Kapuskodal Ops Polres Jakarta Pusat. Setahun berikutnya, dipromosikan menjadi Wakapolres Tangerang Polda Metro Jaya.

Tahun 2002, Paulus menjadiPamen Sespim Dediklat Polri. Lulus dari Sespim, ia dipromosikan menjadi Kapolres Mimika Polda Papua pada 2002. Lantas naik kelas menjadiKapolres Jayapura Kota Polda Papua pada tahun 2005.

Karirnya terus naik. Tahun 2006, ia jadiDir Reskrim Polda Papua. Kemudian pada tahun 2009, ditunjuk jadiPenyidik Utama TK II Dit III/Kor dan WWC Bareskrim Polri. Selanjutnya, pada tahun 2010, ia menjadi Widyaiswara Madya Sespim Polri. Setelah itu, sekitar tahun 2011, kembali ke Papua dengan menjadi Wakapolda Papua.

Tahun 2014, Paulus dapat promosi saat ditunjuk jadi Kapolda Papua Barat. Lantas pada tahun 2015, digeser menjadi Kapolda Papua. Tahun 2017, Paulus ditarik ke Jakarta untuk mengisi posisi sebagai Wakabaintelkam Polri. Tak lama setelah itu, Paulus kembali pegang tongkat komando dengan menjadi Kapolda Sumatra Utara.

Selesai tugas di Sumatera Utara, Paulus ditugaskan ke Lemhanas menjadi Tenaga Ahli Bidang Hukum dan HAM Lemhannas RI. Di tahun yang sama, Paulus digeser pada posisi baru di Lemdiklat Polri. Di Lemdiklat Polri, Paulus menjadiAnalis Kebijakan Utama bidang Sespimti Sespim.

Baru pada tahun 2019, Paulus kembali pegang tongkat komando saat dipercaya kembali menjadi Kapolda Papua. Kini di tahun 2021, Paulus menjadi Kabaitelkam, sebuah posisi yang memang cocok untuknya. Karena jika melihat jejak pendidikan yang pernah dilaluinya, Paulus tercatat pernah ikutDaspa Intel pada tahun 1996,Palan Intel tahun 1997 dan Pa Opsnal Intel tahun 1999. Selain di Intelkam Polri, Paulus juga pernah menjadi Wakabaintelkam.

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Agus Supriyatna

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.