Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Selasa, 05 Jul 2022, 17:04 WIB

Israel Meradang! Bersiteru dengan Iran, Perdana Menteri Yair Lapid Tiba-tiba Putuskan Menekan Presiden Prancis, Ada Apa?

Perdana Menteri Israel Yair Lapid.

Foto: AFP

Perdana Menteri Israel Yair Lapid akan terbang ke Prancis untuk menekan sang Presiden Emmanuel Macron dalam upaya memberikan tekanan yang lebih keras terhadap negosiasi nuklir Iran. Lapid menyebut kelompok Hizbullah yang didukung Teheran "bermain api".

Prancis menjadi negara pertama yang dikunjungi Lapid setelah ditunjuk sebagai perdana menteri sementara pada pekan lalu.

Dikutip dari media Reuters,Prancis merupakan salah satu kekuatan dunia yang mencoba untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 dengan Iran yang dihentikan sepihak, setelh Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memutuskan untuk menarik AS keluar dari perjanjian itu.

Sebagai mantan administrator kolonial Lebanon, Prancis memiliki pengaruh tambahan di Beirut, yang para pemimpinnya tengah dilanda krisis ketika Israel menembak jatuh tiga drone Hizbullah yang diluncurkan ke salah satu anjungan gas Mediteranian.

"Prancis sangat, sangat aktif dalam masalah Iran," kata seorang pejabat senior Israel kepada wartawan.

"Penting bagi kami untuk membuat kasus kami ... Israel menentang kembalinya JCPOA (kesepakatan nuklir 2015). Dalam napas yang sama, kami tidak menentang kesepakatan. Kami mencari kesepakatan yang sangat kuat," tambahnya.

Israel sendiri tidak termasuk mitra dalam negosiasi nuklir. Walaupun begitu, Tel Aviv telah turut menunjukkan kekhawatirannya mengenai kekuatan nuklir Iran yang telah menjadi musuh bebuyutannya. Tak tanggung-tanggung, Israel bahkan mengancam akan mengambil tindakan militer pendahuluan jika menganggap diplomasi tak kunjung membuahkan hasil.

Sejak penarikan AS dari kesepakatan nuklir, Iran sendiri telah melanggar kesepakatan dengan meningkatkan proyek-proyek dengan potensi pembuatan bom, meskipun Teheran telah menyangkal memiliki desain seperti itu.

"Kami ingin mengakhiri pembicaraan tanpa akhir," kata pejabat senior Israel, menyerukan "tekanan terkoordinasi" pada Iran dan menawarkan bantuan untuk "menyusun kerangka kerja yang tepat".

Israel terlibat konflik dengan Iran di Lebanon, yang merupakan rumah bagi Hizbullah. Pejabat senior Israel, menyinggung penembakan hari Sabtu (3/7), menuduh kelompok itu "bermain dengan api".

Namun, pejabat yang enggan disebutkan namanya itu menolak untuk merinci peringatan itu. Dia hanya mengatakan bahwa Lapid akan berbagi "materi baru yang menjelaskan bagaimana Hizbullah membahayakan Lebanon" dengan Macron.

Redaktur: Fiter Bagus

Penulis: Suliana

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.