Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ironi Impor Guru

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

Kusutnya dunia pendidikan kita, aktor utamanya adalah masih banyaknya guru-guru kita yang jauh dari harapan tentang kompetensi guru. Kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesionalisme guru yang jauh dari harapan dapat dilihat dari bukti hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) setiap tahun. Namun, meski hasil UKG jauh dari harapan, guru-guru PNS khususnya masih rileks, karena ternina bobokan oleh bantuan kehadiran Bimbel, pun gaji, tunjangan, dan sertifikasi guru juga terus mengalir tidak pernah turun.

Dengan demikian siapa biang keladi dari benang kusut pendidikan kita? Apakah individu gurunya atau lembaga/ universitas penghasil guru yang tidak memiliki kemampuan. Pemerintah seharusnya tidak boleh bertindak gegabah, terlebih pendidikan ini adalah pondasi kecerdasan dan kemajuan bangsa.

Mengimpor intruktur untuk guru/dosen tidak pernah akan menyelesaikan masalah. Tindakannya harus kompreshensif. Tidak bisa sepenggal-penggal, tidak potong kompas, apalagi melakukan tindakan instan. Analisis keberadaan lembaga atau universitas penghasil guru saat ini, bagaimana SDMnya, program dan kurikulumnya dan sebagainya.

Di samping itu, tumpang tindihnya berbagai stakeholder pendidikan kita, seharunya menjadi prioritas untuk penanganan, karena merekalah akar masalah mengapa guru yang dihasilkan terus dari jauh harapan kompetensi yang distandarkan.

Pendidikan kita butuh revolusi, bukan perbaikan tambal sulam, bukan menggunting benang kusut, namun memang harus diurut sesuai alur perjalanan dan prosesnya. Sebab, sekadar impor instrukutur untuk gurupun tidak pernah akan menyelesaikan masalah. Ayo cerdas, kreatif, dan inovatiflah bila mau anak bangsa dan negara ini cerdas dan maju. Penulis pengamat pendidikan dan sosial

Komentar

Komentar
()

Top