Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ironi Impor Guru

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

Menurut Mendikbud Muhadjir, instruktur luar negeri itu tidak hanya untuk sekolah. Mereka juga akan disalurkan ke lembaga pelatihan yang berada di kementerian lain, misalnya Balai Latihan Kerja atau BLK.

Atas ide dan rencana yang dikemukakan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani dan didukung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy serta berkolaborasi dengan Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Kementrian Pertanian dan Menteri Perindustrian, maka rencana menghadirkan instruktur Training of Trainer (TOT) bagi guru menjadi alternatif solusi memerangi kondisi dan keberadaan guru di Indonesia. Bila perlu bukan hanya guru, dosen pun perlu TOT dari instruktur luar negeri.

Realitas di lapangan hingga kini, kehadiran guru dalam kegiatan Belajar mengajar (KBM) memang masih banyak menjadi keluhan. Bahkan orangtua lebih percaya kepada lembaga-lembaga kursus/bimbingan belajar (Bimbel) untuk kesuksesan belajar putra-putrinya demi naik kelas atau menembus sekolah dan perguruan tinggi yang diidamkan. Bimbel yang awalnya hanya membantu menyiapkan siswa kelas 6 SD/9 SMP/12 SMA untuk menghadapi ujian, ternyata kini bahkan membuka Bimbel dari kelas rendah.

Bila ada penelitian, barangkali akan ditemukan fakta bahwa guru semakin tidak punya tantangan mengajar dan mendidik di dalam kelas, karena di luar kelas, orangtua sudah menambahkan jam belajarnya di lembaga bimbel.

Pertanyaanya, bagaimana guru akan dapat terlecut melakukan inovasi pembelajaran bila apa yang diajarkan di kelas terbatas mengikuti petunjuk kurikulum, lalu syarat administrasi mengajar terpenuhi, mendapatkan tunjangan sertifikasi guru, namun konsentrasi terhadap keberhasilan pembelajaran dan pendidikan peserta didik terabaikan.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top