Senin, 10 Mar 2025, 10:40 WIB

Investor Pertimbangkan Pemulihan Tenaga Kerja di AS, Simak Proyeksi Rupiah, Pekan Depan

Foto: istimewa

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpo­tensi melemah pekan depan meskipun bersifat terbatas. Sentimen utamanya diperkirakan berasal dari global.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede melihat rupiah berpotensi melemah terbatas di pekan depan akibat potensi data ketenagakerjaan AS yang membaik. Pulihnya tenaga kerja AS diperkirakan mendorong kembali permin­taan dollar.

Josua memproyeksikan kurs, rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uanv antarbank pekan depan bergerak di kisaran 16.225 – 16.375 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS da­lam penutupan perdagangan di Jakarta, Jumat (7/3) sore, menguat 45 poin atau 0,28 persen daei sehari sebelumnya menjadi 16.295 rupiahh per dollar AS.

Pengamat mata uang Ibrahim Assuabi menilai pe­nguatan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi dollar AS yang “terpukul” akibat peningkatan kekhawatiran atas per­lambatan ekonomi AS.

“Dollar terpukul oleh meningkatnya kekhawatiran akan perlambatan ekonomi AS, dengan ketidakpastian atas dam­pak kebijakan Trump, setelah Presiden AS Donald Trump membuat konsesi untuk Kanada dan Meksiko dari tarif 25 persen yang baru-baru ini dikenakannya,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta.

Presiden Federal Reserve (The Fed) Atlanta Raphael Bos­tic disebut menyampaikan bahwa kebijakan Trump men­gaburkan prospek ekonomi AS. The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah karena men­cari kejelasan lebih lanjut tentang gambaran ekonomi ke depan.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Antara, Muchamad Ismail

Tag Terkait:

Bagikan: