Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Penanaman Modal I Dana Asing yang Keluar dari Pasar Keuangan Bisa Tekan Rupiah

Investor Khawatir pada Program Populis yang Boros Anggaran

Foto : ISTIMEWA

SUHARTOKO Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik Atmajaya Jakarta - Investasi juga akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan tentu saja berdampak positif pada peningkatan pendapatan per kapita masyarakat.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kebijakan pemerintah mendesain postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ke depan dinilai sangat vital. Kebijakan-kebijakan yang sifatnya populis, namun membuat pemborosan anggaran sebaiknya dihindari, karena akan menjadi salah satu pertimbangan investor baik Penanaman Modal Asing Langsung atau Foreign Direct Investment/FDI, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dalam menempatkan investasinya.

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira, yang diminta pendapatnya di Jakarta, Jumat (22/3), mengatakan investor terutama yang menempatkan portofolionya di Surat Berharga Negara (SBN) sedang khawatir terhadap program pendanaan makan siang gratis pemerintahan terpilih. Sebab, sampai sekarang belum detail dari mana anggarannya yang cukup besar akan diambil.

Selain itu, kalau dieksekusi maka otomatis akan mengurangi anggaran beberapa sektor lain yang terpaksa dipangkas pendanaannya sehingga kurang optimal.

Kondisi tersebut sangat berpengaruh terhadap keluarnya dana asing di surat utang pemerintah. Bahkan menurut Bhima, bisa memicu terjadinya pelemahan kurs rupiah. Tidak hanya di portofolio, FDI juga terpengaruh oleh postur APBN pemerintah karena bisa jadi upaya untuk fokus pada industri mungkin akan dikalahkan oleh program yang populis.

"Semua serba menunggu kejelasan rencana pengembangan investasi pemerintah. Kelanjutan hilirisasi masih tanda tanya besar di tengah tekanan alokasi anggaran yang mempengaruhi kebijakan pajak dan utang yang kontradiksi dengan investasi di sektor riil," papar Bhima.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top