Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sejarah Indonesia

Intelijen Belanda Lakukan Penyiksaan Ekstrem Selama Perang Kemerdekaan

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Sering juga terjadi bahwa korban mengatakan sesuatu, namun memberikan informasi yang terlalu kabur, salah, atau ketinggalan zaman. Hal membawa pada pertanyaan yang lebih umum mengenai seberapa efektif kerja badan intelijen militer Belanda di Indonesia.

Limpach membahas hal ini secara rinci. Kesimpulannya adalah bahwa badan intelijen Belanda biasanya mengikuti fakta dan oleh karena itu tentara Belanda berperilaku seperti petinju yang matanya ditutup, lalu memukul-mukul tanpa mengenai sasaran.

Menurut Limpach banyak operasi militer Belanda yang gagal karena lawan Indonesia sudah mengetahuinya sejak awal. Dalam pertarungan intelijen pemenangnya dari pihak Indonesia karena berhasil menguasai medan.

Dalam bukunya, Limpach membahas banyak penyebab kegagalan secara mendalam. Permasalahan utamanya adalah personel intelijen Belanda yang terlalu sedikit, kurang terlatih dan kurang berpengalaman. Ditambah banyaknya informan lokal yang memberi informasi ke pihak Indonesia.

Faktor ini menjadi semakin penting seiring berjalannya waktu, ketika pasukan Belanda harus menguasai wilayah yang semakin luas dan pertempuran semakin menjadi perang gerilya. Sebaliknya, Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan kelompok tempur memiliki sejumlah besar prajurit intelijen dan pasukan tambahan dengan jaringan yang sangat baik yang menjangkau lapisan terdalam masyarakat Indonesia. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top