Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sejarah Indonesia

Intelijen Belanda Lakukan Penyiksaan Ekstrem Selama Perang Kemerdekaan

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Dalam bukunya yang kini diterbitkan, yang merupakan seri kesebelas setelah penelitian ekstensif di Indonesia, Limpach mengeksplorasi permasalahan ini dengan lebih rinci. Temuannya mengenai regu pembunuh Belanda benar-benar baru, karena pada buku-buku sebelumnya oleh sebelumnya belum pernah disebut.

Menurut Frisart, ia menulis dengan cara yang lebih netral sebagai regu pembunuh karena tidak hanya membunuh pemimpin geng Indonesia namun juga juga berusaha mendapatkan informasi intelijen dan menangkap orang-orang yang dicurigai. Pemimpin geng di sini diartikan sebagai orang-orang Indonesia yang terlibat dalam spionase, sabotase, atau tindakan subversif lainnya atau dicurigai melakukan hal tersebut.

Regu pembunuh tersebut sebagian besar aktif di Jawa Barat dan Timur. Limpach menemukan indikasi bahwa mereka juga aktif di Jawa Tengah dan Sumatera Barat, walaupun kurang intensif. Namun, hanya ada sedikit bahan arsip mengenai hal ini sehingga hampir tidak ada yang dapat dikatakan dengan pasti mengenai dua wilayah terakhir ini.

Regu pembunuh dibentuk oleh Kelompok Intelijen dan Keamanan (IVG) tentara Belanda dan, di Jawa Timur, oleh Brigade Marinir Dinas Keamanan (VDMB). Kadang-kadang tentara Belanda yang berkulit putih, menjadi bagian dari kelompok tersebut. Namun mereka cukup mudah dikenali, sehingga tentara Indonesia (seperti orang Maluku) atau Indo-Eropa dan personel tambahan (seperti mata-mata) lebih banyak dipilih.

Kelompok penyerangan militer tidak hanya menyerang wilayah yang diduduki pasukan Belanda, namun juga di garis demarkasi sisi Indonesia. Hal ini sangat mengejutkan, karena pihak berwenang Belanda sering mengeluhkan pelanggaran yang dilakukan Indonesia terhadap garis gencatan senjata tersebut. Namun pelanggaran juga sering terjadi di pihak Belanda.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top