Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sektor Energi - Peningkatan "Cost Recovery" Tak Dibarengi Kenaikan "Lifting" Migas

Insentif Baru Gairahkan Hulu Migas

Foto : ANTARA/HAFIDZ MUBARAK A

PACU PRODUKSI - Pekerja Pertamina Hulu Mahakam melihat proses pengerjaan proyek Bekapai Artificial Lift di anjungan lepas pantai lapangan Bekapai, Kalimantan Timur, Rabu (27/3). PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) mengembangkan lapangan Bekapai yang telah berusia 50 tahun melalui proyek Bekapai Artificial Lift dengan menerapkan inovasi dan teknologi untuk meningkatkan tambahan produksi minyak mencapai 2.000 barel minyak per hari (BOPD).

A   A   A   Pengaturan Font

"Cost recovery (pemulihan biaya) dari 2022 ke 2023 terjadi peningkatan dari 6,1 miliar dollar AS ke 9,6 miliar dollar AS, atau sekitar 58 persen, begitu pun dari 2023 ke 2024 yang diproyeksikan akan menghabiskan 13,9 miliar dollar AS. Sementara sejak tiga tahun lifting kita turun terus, tapi biayanya naik terus, dan itu tadi diakui Pak Wiko bahwa produksinya turun. Maka, saya ingin mendapat penjelasan lebih detail terkait hal tersebut," ujar Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Bambang Hariyadi, saat Rapat Dengar Pendapat dengan SKK Migas dan Wakil Dirut PT Pertamina, di ruang rapat Komisi VII, Jakarta, pekan lalu.

Cost recovery adalah istilah pengembalian biaya operasional yang dikeluarkan oleh pengusaha migas atau Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dengan cara pemotongan bagi hasil migas milik negara.

Senada, anggota Komisi VII DPR RI, Abdul Kadir Karding, menduga ada modus tertentu untuk terus menaikan cost recovery dengan melakukan lobi-lobi khusus, yang mungkin hanya menguntungkan individu saja. Jika memang itu terjadi dan ada kerugian negara di dalamnya, Karding menilai hal itu harus segera dievaluasi.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top