Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Inovasi Bagan Apung "Jaka Samudra" Bantu Nelayan Tihi-Tihi Atasi Cuaca Buruk

Foto : Istimewa

Bagan Apung “Jaka Samudra” membantu nelayan Tihi-Tihi.

A   A   A   Pengaturan Font

Menurut Community Development Analyst Badak LNG, Dwi Thia Putri, program ini bagian dari inisiatif sosial perusahaan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. "Bagan apung Jaka Samudra adalah salah satu contoh pemanfaatan teknologi untuk membantu ekonomi masyarakat, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan," ungkapnya.

Nelayan di Kampung Tihi-Tihi yang sebagian besar mengandalkan tangkapan laut dan budidaya rumput laut, sering kali kesulitan saat cuaca buruk. "Kami memang ingin sekali memiliki bagan apung, karena ini bisa menjadi tambahan penghasilan saat cuaca tidak mendukung untuk melaut," ujar Irwan, salah satu warga sekaligus anggota kelompok binaan Menara Marina, program pengembangan masyarakat Badak LNG.

Tak hanya memberikan solusi pada saat cuaca buruk, "Jaka Samudra" juga dilengkapi panel surya sebagai sumber energi untuk lampu atraktor di atas dan di bawah air. Inisiatif ini sejalan dengan komitmen Badak LNG untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil serta mendukung penggunaan energi terbarukan di sektor perikanan.

Selain itu, Badak LNG juga memperkenalkan inovasi "Apartemen Ikan" atau concrete reef, yang ditempatkan di bawah bagan apung. Struktur buatan ini terbuat dari kalsium silikat dan berfungsi sebagai tempat tinggal ikan, yang diharapkan dapat meningkatkan populasi ikan di sekitar area bagan. Hal ini memberikan manfaat tambahan bagi nelayan dalam memperluas peluang tangkapan mereka.

Sejak 2023, menurut CSR & Comdev Specialist Badak LNG, Ilham Ayuning Tanjung Sari, pihaknya telah meluncurkan berbagai program untuk membantu nelayan Tihi-Tihi, termasuk KAPSURULA (Kapsul Pelampung Rumput Laut Ramah Lingkungan), yang menggantikan pelampung plastik dalam budidaya rumput laut. Hingga kini, sebanyak 1.500 KAPSURULA telah digunakan, membantu mengurangi dampak mikroplastik di laut dan mendukung upaya daur ulang.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top