Ini Kapal Perang Baru TNI AL, Bisa Angkut 15 Tank dan 1 Helikopter
Foto: Istimewa.JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) terus memperkuat kekuatan alutsistanya. Baru-baru ini, TNI AL kedatangan satu kapal perang baru berjenis Landing Ship Tank (LST).
Kapal perang baru ini, mengutip keterangan pers Puspen TNI yang diterima Koran Jakarta, Rabu (16/12), akan masuk di jajaran Koarmada II. Kapal perang baru ini diberi nama KRI Teluk Kupang (TKP-519).
"Kapal perang KRI Teluk Kupang akan memperkuat Satuan Kapal Amfibi (Satfib) Koarmada II," demikian Puspen TNI menerangkan dalam keterangan tertulisnya.
Masih menurut Puspen TNI, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono yang langsung memimpin peresmian KRI Teluk Kupang. Peresmian dilakukan bertepatan dengan upacara puncak HUT ke-75 Armada RI yang digelar terpusat di Dermaga Madura Mako Koarmada II, Ujung, Surabaya pada Senin (7/12).
"KRI Teluk Kupang -519 terbilang istimewa, sebab kapal perang tersebut merupakan hasil karya anak bangsa yang diproduksi oleh PT. Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero)," Puspen TNI menjelaskan.
Nama Teluk Kupang yang disematkan sebagai nama kapal, menurut Puspen TNI, diambil dari nama sebuah teluk di Nusa Tenggara Timur. Sebagai kapal LST, KRI Teluk Kupang-519 mampu mengangkut 15 unit Tank BMP3F, serta 1 Unit Helikopter. Saat ini, KRI Teluk Kupang (TKP)-519 dikomandani oleh Letkol Laut (P) Suryai. ags/N-3
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Agus Supriyatna
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Presiden Prabowo Pastikan Pembangunan IKN Akan Terus Berlanjut hingga 2029
- 2 Rilis Poster Baru, Film Horor Pabrik Gula Akan Tayang Lebaran 2025
- 3 Presiden Prabowo Meminta TNI dan Polri Hindarkan Indonesia jadi Negara yang Gagal
- 4 Tayang 6 Februari 2025, Film Petaka Gunung Gede Angkat Kisah Nyata yang Sempat Viral
- 5 Utusan Presiden Bidang Iklim dan Energi Sebut JETP Program Gagal
Berita Terkini
- Menanamkan Antiperundungan Sejak SD
- Impact Investing, Investasi untuk Turut Selamatkan Bumi
- Soal Banjir di Semarang Harus Diselesaikan, Bukan Saling Menyalahkan
- Proses Pemakzulan di Filipina, Akankah Berjalan Mulus?
- Penn Endodontic Global Symposium 2025 Pertemukan Ahli Endodontik dan Konservasi Gigi