Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Sabtu, 28 Des 2024, 23:13 WIB

Ini Alasannya Kenapa Ahli Tak Sarankan Campuran Diet Coke dan Minuman Protein

Ilustrasi campuran minuman berprotein tinggi.

Foto: ANTARA/Pexels/Kaboompics.com

Jakarta - Diet Coke atau Cola tanpa gula saat ini tengah naik daun karena telah menjadi salah satu campuran bahan minuman yang akhir-akhir ini ramai diperbincangkan.

Salah satu resep viral minuman Diet Coke yang ramai di media sosial ialah resep yang dipopulerkan oleh penyanyi Dua Lipa.

Ia mencampurkan diet coke dengan air acar dan rendaman cabai jalapeno, hasilnya banyak yang penasaran dan tidak sedikit yang mencobanya termasuk koki selebritas Gordon Ramsay juga ikut menjajalnya.

Mengutip laporan India Today, Selasa (24/12), selain resep tersebut, ada juga resep mencampur diet coke dengan minuman berprotein yang tidak kalah ramai dibahas di media sosial setelah dibagikan oleh seorang pemengaruh asal Utah bernama Rebecca Gordan.

Campuran minuman protein dengan diet coke sendiri ternyata berakar dari tren dirty soda, soda yang diperkaya dengan sirup, krimer, atau bahan lain untuk menambah cita rasa.

Namun ternyata kombinasi itu dinilai tidak efektif bagi kesehatan tubuh, salah satu ahli yang menyatakan hal tersebut ialah Ahli Gizi dari Rumah Sakit Marengo Asia Gurugram bernama Parmeet Kaur.

Ia menyebutkan meski campuran kedua bahan minuman itu terdengar menarik, namun bisa saja menyebabkan ketidaknyamanan pada pencernaan karena karbonasi dari diet coke dapat menciptakan gas penyebab kembung apabila dicampur bubuk protein.

Di samping itu, diet coke yang disertai aspartam ternyata menyebabkan reaksi sensitivitas pada beberapa orang seperti sakit kepala atau gangguan pencernaan.

Parmeet Kaur menekankan bahwa minuman protein tinggi lebih baik dicampur dengan air, susu, atau alternatif nabati untuk mendukung pencernaan dan penyerapan nutrisi yang tepat.

Ahli Gizi lainnya yaitu Dr. Bhavna Garg dari Rumah Sakit Yashoda Super Specialty Kaushambi juga menyatakan pendapat yang serupa karena menurut dia kombinasi diet coke dan minuman protein tidak dapat meningkatkan nilai gizi dari minuman berprotein.

Meski campuran tersebut terdengar menarik, justru kandungan kafein dan karbonasi dari diet coke malah membuat perut semakin terasa kembung dan berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan.

Ia berpendapat memasukkan kombinasi ini ke dalam pola makan sangat bergantung pada toleransi masing-masing orang, tetapi tetap perlu diingat bahwa ini tidak memberikan manfaat kesehatan yang substansial.

Jika penasaran dengan minuman yang tengah naik daun tersebut, maka anda bisa mencobanya. Namun perlu diingat ahli gizi tak menyarankannya karena tidak ada manfaat berarti bagi tubuh.

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.