![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
Inggris Tangkapi Ratusan Pekerja Migran Ilegal, Targetkan Kelompok Penyelundup Manusia
Imigrasi Inggris menangkap lebih dari 600 pekerja ilegal pada bulan Januari 2025.
Foto: Daily MailLONDON - Tim penegakan hukum imigrasi Inggris menangkap lebih dari 600 pekerja ilegal pada bulan Januari 2025, meningkat 73 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Tindakan tersebut merupakan bagian dari rencana pemerintahan Buruh yang baru untuk menangani migrasi ilegal dan geng penyelundup manusia, kata para pejabat pada Senin (10/2).
Penangkapan 609 orang dilakukan di lebih dari 800 tempat termasuk salon kuku, restoran, tempat cuci mobil, dan toko serba ada, menurut pernyataan pemerintah.
Saat menjabat tahun lalu, Perdana Menteri Keir Starmer segera membatalkan rencana pendahulunya dari Partai Konservatif Rishi Sunak untuk mencegah migrasi tidak berdokumen ke Inggris dengan mendeportasi pendatang baru ke Rwanda.
Sebaliknya, ia berjanji akan "menghancurkan geng-geng" guna menurunkan jumlah tersebut.
Menteri Dalam Negeri Yvette Cooper mengatakan selama ini para pengusaha "mengeksploitasi migran ilegal dan terlalu banyak orang telah datang dan bekerja secara ilegal tanpa pernah ada tindakan penegakan hukum yang diambil".
"Kami tengah meningkatkan penegakan hukum ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, bersamaan dengan undang-undang baru yang lebih ketat untuk menghancurkan geng-geng kriminal yang merusak keamanan perbatasan kita dan yang telah melakukan kejahatan dalam waktu yang terlalu lama," ungkapnya.
Imigran gelap yang menggunakan perahu kecil yang sangat tidak aman menyeberangi Selat Inggris dari Prancis utara ke Inggris selatan merupakan isu utama pada pemilihan umum Juli lalu yang membawa Partai Buruh Starmer ke tampuk kekuasaan.
Migrasi reguler, yang saat ini berjalan pada tingkat tertinggi sepanjang sejarah, diperkirakan mencapai 728.000 untuk tahun hingga Juni 2024, juga menjadi isu hangat dalam pemungutan suara.
Starmer perlu mengurangi migrasi legal dan ilegal untuk menangkal meningkatnya dukungan bagi partai Reform UK yang anti-imigrasi pimpinan Nigel Farage, yang memenangkan sekitar empat juta suara selama pemilihan 4 Juli, perolehan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk sebuah partai sayap kanan.
Sekitar 36.816 orang terdeteksi di Selat Inggris pada tahun 2024, meningkat 25 persen dari 29.437 yang tiba pada tahun 2023, menurut angka sementara dari kementerian dalam negeri.
Sebagai bagian dari rencananya mengurangi migrasi tidak berdokumen, Starmer juga mendirikan Komando Keamanan Perbatasan baru dan memperkuat kerja sama dengan mitra Eropa, termasuk Europol.
Inggris telah menandatangani rencana aksi bersama dengan Jerman dan Irak untuk menanggulangi geng penyelundup. Rencana tersebut didasarkan pada perjanjian sebelumnya yang ditandatangani di bawah pemerintahan Konservatif sebelumnya, termasuk dengan Prancis dan Albania.
Pemerintah juga menunjukkan adanya peningkatan dalam kepulangan migran ilegal ke negara asal mereka, yang tertinggi sejak tahun 2017.
RUU Keamanan Perbatasan, Suaka, dan Imigrasi baru, yang dirancang untuk memberikan aparat penegak hukum "kekuasaan antiteror" untuk membubarkan geng-geng yang membawa migran ilegal menyeberangi Selat, akan mendapatkan pembacaan kedua di parlemen pada hari Senin.
Berita Trending
- 1 Anggota Komisi IX DPR RI Pastikan Efisiensi Anggaran Tak Kurangi Layanan Kesehatan Warga
- 2 Menteri Kebudayaan Fadli Zon Kunjungi Masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin
- 3 Belinda Bencic Raih Gelar Pertama
- 4 Warga Kupang Terdampak Longsor Butuh Makanan dan Pakaian
- 5 Meringankan Beban Hidup, Pekerja Padat Karya Bebas Pajak Penghasilan
Berita Terkini
-
Kementerian PU Optimalkan Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha
-
Tiongkok Protes Pernyataan Bersama Presiden Trump dan PM Ishiba Soal LTS
-
IHSG Mendapat Tekanan Dari Aksi Jual Saham dan Tarif Impor
-
Presiden Prabowo Subianto Siap Sambut Kunjungan Presiden Turki
-
Komisi XII DPR RI Pastikan Distribusi LPG 3 Kg Lancar Hingga ke Sub Pangkalan