Inggris Percepat Target Penghentian Penggunaan Batu Bara
TOLAK ENERGI KOTOR I Aktivis melakukan aksi damai menolak bisnis energi kotor batu bara di Patra Kuningan, Jakarta, Senin (26/4). Aksi merupakan upaya menghentikan penggunaan energi kotor dan mendesak investor serta lembaga jasa keuangan berhenti mendukung lini bisnis energi kotor batu bara.
Foto: ANTARA/RIVAN AWAL LINGGAJAKARTA - Pemerintah Inggris mempercepat penghentian penggunaan batu bara dari bauran energinya menjadi pada 2024, yakni satu tahun lebih cepat dari rencana. Hal itu merupakan langkah penting dari rencana Inggris dalam rangka dekarbonisasi sektor listrik dan menyelesaikan peran serta Inggris terhadap perubahan iklim, yaitu nol emisi karbon pada 2050.
Menurut pernyataan dari Kedutaan Besar Inggris, di Jakarta, pada Jumat (2/7), Inggris mempercepat target penghentian penggunaan batu bara dalam sektor ketenagalistrikan menjadi Oktober 2024. Batu bara bahkan hanya digunakan 1,8 persen untuk pembangkitan listrik pada 2020,
"Berkaca pada pengalaman Inggris yang menggunakan batu bara sebanyak 40 persen dalam sektor ketenagalistrikan pada 2012, dan kemudian nol persen pada 2024, menunjukkan bahwa transisi yang cepat sangat mungkin untuk dilakukan. Hal ini perlu dilakukan secara bersama-sama di seluruh dunia untuk menyelamatkan planet kita," kata Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins.
Dia mengatakan percepatan itu menunjukkan bahwa Inggris dapat mengurangi ketergantungannya terhadap batu bara pada sektor ketenagalistrikan dari sepertiga menjadi nol hanya dalam 10 tahun.
Ramah Lingkungan
Langkah itu, menurut Jenkins, akan membantu Inggris untuk melakukan pembangunan kembali yang lebih ramah lingkungan. "Inggris menemukan bahwa angin adalah pengganti sumber energinya - Indonesia memiliki potensi yang jauh lebih besar, meliputi surya, angin, panas bumi, dan masih banyak lagi," ujar dia.
Dubes Inggris itu juga berpendapat bahwa pengumuman target ambisius pemerintah Indonesia untuk mengakhiri era batu bara dan rencana untuk menerapkan insentif terhadap energi terbarukan dan pajak karbon merupakan langkah besar yang akan menguntungkan seluruh rakyat Indonesia.
"Ini merupakan bagian dari gerakan global untuk meninggalkan batu bara. Total kapasitas batu bara yang dibatalkan sejak 2017 mencapai 4,5 kali lebih besar dibandingkan dengan jumlah yang dibangun," ungkapnya.
Jenkins lebih lanjut menyampaikan bahwa Inggris merasa bangga dapat mendukung tekad Indonesia dalam transisi menuju energi rendah karbon masa depan yang berkelanjutan melalui program Mentari, yaitu program kerja sama Inggris dan Indonesia pada sektor energi rendah karbon.
- Baca Juga: Polda Jambi limpahkan tersangka judi online ke kejaksaan
- Baca Juga: RI Berkomitmen Lanjutkan Aksi Iklim
Program Mentari berfokus pada peningkatan peraturan yang kondusif bagi pengembangan energi terbarukan, memobilisasi investasi ke dalam proyek energi terbarukan, membuktikan konsep proyek energi terbarukan jarak jauh, dan membagikan keahlian serta berkolaborasi dengan berbagai kelompok kepentingan. n Ant/N-3
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Hasil Survei SMRC Tunjukkan Elektabilitas Pramono-Rano Karno Melejit dan Sudah Menyalip RK-Suswono
- 2 Cagub DKI Pramono Targetkan Raih Suara di Atas 50 Persen di Jaksel saat Pilkada
- 3 Panglima TNI Perintahkan Prajurit Berantas Judi “Online”
- 4 Tim Pemenangan Cagub dan Cawagub RIDO Akui Ada Persaingan Ketat di Jakut dan Jakbar
- 5 Pemkab Bekasi Diminta Gunakan Potensi Daerah
Berita Terkini
- Prancis Ditahan Imbang Israel, Austria Atasi Kazakshtan
- Iran Menang Tipis atas Korea Utara, Korea Selatan Tekuk Kuwait
- Prabowo Dianugerahi Penghargaan oleh Presiden Peru
- Kementerian PU Lakukan Tanggap Darurat Bencana Pasca-erupsi Gunung Lewotobi
- KBRI Kairo Dorong Peningkatan Ekspor dan Investasi Indonesia di Mesir