Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Keamanan Kawasan

Inggris Cegat Pesawat Pengebom Russia yang Melintasi Wilayah Utara Skotlandia

Foto : istimewa

Ilustrasi Kementerian Pertahanan Russia memperlihatkan dua pesawat perang Prancis Mirage 2000 dan Rafale dilacak oleh jet tempur Russia Su-27 di ruang udara internasional di atas Laut Hitam, beberapa waktu lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

LONDON - Inggris mengatakan pesawat tempurnya mencegat dua pesawat pengebom jarak jauh Russia yang terbang melintasi utara Skotlandia. Insiden terjadi Senin pagi setelah pesawat pengebom patroli maritim jarak jauh Russia transit di utara Kepulauan Shetland di dalam wilayah kepolisian udara utara NATO.

Jet Typhoon Inggris diterbangkan dari RAF Lossiemouth, salah satu dari dua stasiun Peringatan Reaksi Cepat Angkatan Udara Inggris, untuk mencegat pesawat pengebom jarak jauh Russia Tu-142 yang terbang melintasi Skotlandia utara, menurut pernyataan Kementerian Pertahanan.

Pesawat patroli maritim Russia Tu-142 Bear-F dan Tu-142 Bear J, digunakan untuk pengintaian dan perang anti-kapal selam, dipantau oleh Typhoon RAF di wilayah udara internasional saat mereka melewati utara Inggris," tambah pernyataan itu.

Seperti dikutip dari Antara, James Heappey, menteri Angkatan Bersenjata, mengatakan kru RAF di Lossiemouth menjaga pengawasan konstan atas wilayah udara Inggris.

Sementara itu, Kapal tanker Voyager juga bereaksi cepat dan tetap mengudara selama misi untuk menyediakan pengisian bahan bakar di udara.

"Ketika alarm untuk reaksi cepat berbunyi pada pagi dini hari, adrenalin mulai beraksi," sebut seorang pilot RAF yang tidak disebutkan namanya dalam pernyataan.

Kembali ke Pangkalan

Beberapa saat kemudian, Typhoons dan Voyager kembali ke pangkalan. Terkait dengan pesenjataan ini, sebelumnya Inggris bakal mengumumkan rencana untuk meningkatkan kesiapan tempur militernya, termasuk menganggarkan 2,5 miliar pound (sekitar 49 triliun rupiah) guna mengisi kembali persediaan amunisi yang menipis akibat perang di Ukraina.

Perang tersebut telah menyingkap kelemahan dalam militer Inggris, termasuk penurunan cadangan sejumlah amunisi dan kurangnya kapasitas industri yang diperlukan guna meningkatkan produksi dengan cepat karena Inggris telah memasok senjata ke Ukraina untuk digunakan melawan Russia.

Pemerintah menyatakan versi terakhir dari Kajian Komando Pertahanan akan menetapkan strategi untuk membentuk kembali ukuran dan kekuatan angkatan bersenjata dalam rangka melawan ancaman langsung yang dimunculkan oleh Russia dan tantangan jangka panjang dari Tiongkok.

Strategi baru itu mencakup rencana untuk Pasukan Tanggap Global baru yang dapat memberdayakan pasukan agar dapat tiba paling awal dan meningkatkan kapasitas petempur yang terdiri atas para mantan tentara.

Menteri Pertahanan Ben Wallace menyatakan strategi tersebut akan memastikan Inggris tetap terdepan dalam kapabilitas militer dan kekuatan utama di NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara).

"Kami harus beradaptasi dan memodernisasi untuk mengatasi ancaman yang kami hadapi, mengambil pelajaran dari invasi tanpa provokasi oleh Presiden Putin ke Ukraina," kata Wallace.

Wallane mengumumkan pada akhir pekan lalu bahwa dia akan segera mengundurkan diri.

Inggris mengumumkan pada awal tahun akan menambah anggaran lima miliar pound (sekitar 98,1 triliun rupiah) untuk pertahanan. Angka tersebut adalah sekitar 2,25 persen dari produk domestik bruto (PDB) tahun ini dan setelahnya, naik dari sekitar dua persen PDB pada tahun lalu.

Sebagai bagian dari strategi pertahanan baru, pemerintah menyatakan akan memprioritaskan investasi dalam sains dan teknologi termasuk penggunaan alat robotik dan senjata laser.

Setelah Amerika Serikat, Inggris adalah pemasok terbesar kedua untuk bantuan militer ke Ukraina dengan menyumbangkan 2,3 miliar pound (sekitar 45,13 triliun rupiah) bantuan tahun lalu.

Meski angka itu jauh berada di bawah bantuan yang dipasok Amerika Serikat, Inggris pada masa lalu telah menjadi negara pertama yang memasok persenjataan yang lebih canggih ke Ukraina.

Inggris mengirim senjata antiudara dan antitank pertama ke Ukraina menjelang invasi. Pada Februari, Inggris juga mengumumkan akan menjadi negara pertama yang melatih pilot-pilot Ukraina menerbangkan jet tempur NATO.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top