Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Fluktuasi Harga | BI Proyeksikan Inflasi pada Mei 2019 Sebesar 0,47 Persen secara Mtm

Inflasi Diprediksi Masih Terkendali

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Selain penurunan tarif tiket pesawat, harga beberapa komoditas juga menyumbang deflasi atau terjadi penurunan harga seperti pada komoditas beras, tomat, dan sayur.

Jakarta - Laju inflasi bulan ini diperkirakan cenderung stabil dari bulan sebelumnya. Penurunan harga tiket pesawat ditengarai menjadi salah satu faktor utama stabilnya inflasi pada Mei ini.

Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi pada Mei 2019 sebesar 0,47 persen dibandingkan bulan sebelumnya atau month to month (mtm). Estimasi tersebut sedikit di bawah catatan inflasi pada April lalu sebesar 0,44 persen.

"Catatan kami tarif angkutan udara telah turun. Jika tarif angkutan udara turun, kami menghitung inflasi dari penurunan tarif tiket pesawat itu minus 0,01 persen," kata Gubernur BI, Perry Warjiyo, di Jakarta, Jumat (24/5).

Perkiraan inflasi Mei 2019 sebesar 0,47 persen itu berdasarkan Survei Pemantauan Harga BI di seluruh Indonesia pada pekan keempat Mei 2019. Perkiraan itu turun empat basis poin dibanding proyeksi inflasi hingga pekan ketiga bulan ini yang sebesar 0,51 persen. Jika proyeksi BI itu benar, inflasi tahunan di Mei 2019 akan sebesar 3,1 persen (year on year/ yoy).

Selain penurunan tarif tiket pesawat, harga beberapa komoditas juga menyumbang deflasi atau terjadi penurunan harga seperti pada komoditas beras, tomat, dan sayur. Meskipun demikian, BI belum bisa merinci berapa penurunan harga pada komoditas yang disebut deflasi tersebut.

"Sedangkan yang mengalami kenaikan harga naik, yakni cabai merah, bawang putih, ayam, dan telur," ujar Perry.

BI yang memiliki mandat menjaga sasaran inflasi menargetkan untuk menahan laju inflasi di 2,5-4,5 persen pada akhir tahun 2019. Dalam rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan pada Kamis (24/5), BI memperkirakan inflasi akhir tahun di 3,2 persen (yoy) atau di bawah titik tengah sasaran inflasi.

Adapun pemerintah, akhirnya menurunkan tarif batas atas tiket pesawat dengan besaran 12-16 persen dan mulai berlaku 15 Mei 2019.

Penurunan patokan harga tiket hanya berlaku untuk maskapai berlayanan penuh (full service) yaitu Garuda Indonesia dan Batik Air.

Penurunan sebesar 12 persen dilakukan pada rute-rute gemuk seperti di daerah Jawa, sedangkan penurunan lainnya dilakukan pada rute-rute seperti penerbangan ke Jayapura.

"(Penurunan tarif tiket) ini dilakukan pemerintah, bukan hanya memperhatikan pihak maskapai, tetapi juga masyarakat sebagai konsumen," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution.

Jaga Pasokan

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) memperingatkan adanya upaya menjaga pasokan bahan makanan dan pengendalian harga barang kebutuhan lainnya pada periode Ramadan dan Lebaran agar inflasi pada Mei 2019 lebih terkendali.

"Kemungkinan kenaikan harga terjadi pada Mei karena Lebaran terjadi pada awal Juni, pola ini perlu mendapat perhatian," kata Kepala BPS, Suhariyanto, di Jakarta, awal bulan ini.

Suhariyanto mengatakan kondisi ini berbeda pada 2018, ketika permulaan Ramadan terjadi pada pertengahan bulan, sehingga dampak terhadap inflasi terpecah pada Mei dan Juni mendatang. Karena itu, dia mengharapkan adanya upaya stabilisasi harga, terutama pada bahan makanan dan tarif angkutan udara yang masih menjadi penyumbang utama inflasi, agar inflasi Mei tidak melebihi pada April. mad/Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top