Industri Diproyeksikan Melambat
Pada kesempatan sama, Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian, Haris Munandar, menyampaikan target pertumbuhan industri 2019 menyesuaikan dengan kondisi perekonomian global, di mana berbagai negara tengah berupaya memproteksi pasarnya.
"Semua negara sekarang melakukan proteksi, hampir semua negara. Amerika Serikat (AS) yang memulainya dengan Trump policy-nya. Akhirnya semua negara melakukan proteksi. Ini kan mempersulit ruang gerak," ujar Haris.
Karena itu, lanjut Haris, Indonesia dalam hal ini menggenjot kemitraan ekonomi secara bilateral atau dengan sekelompok negara saja.
Pelambatan kinerja perindustrian tersebut menjadi sinyalemen buruk bagi perekonomian nasional. Pengamat Ekonomi dari Universitas Indonesia, Faisal Basri, menilai sektor manufaktur Indonesia terus-menerus mengalami pelemahan. Padahal, penguatan sektor manufaktur berperan penting pada pembenahan defisit perdagangan.
"Kalau sektoral manufakfur melemah terus-menerus, share-nya turun terus-menerus dan tahun ini di bawah 20 persen. Industri manufaktur ujung tombak meningkatkan daya saing," ujarnya. mad/E-10
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya