Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penyakit Ternak - Penyakit Antraks di DIY Merupakan Kasus yang Berulang

Kasus Antraks di DIY Harus Diatasi

Foto : ANTARA/ANDREAS FITRI ATMOKO

VAKSINASI HEWAN TERNAK - Petugas kesehatan hewan menyuntikkan vaksin antraks ke hewan ternak di Gayamharjo, Prambanan, Sleman, D.I Yogyakarta, Selasa (19/3). Kementrian Pertanian memberikan vaksin antraks sebanyak 2.600 dosis serta vitamin 1.500 botol kepada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY untuk mencegah penyebaran virus antraks.

A   A   A   Pengaturan Font

Pemerintah perlu memperkuat check point lalu lintas ternak yang ada dan melakukan koordinasi lintas wilayah yang berbatasan.

JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan perhatian serius terhadap merebaknya kasus penyakit antraks yang menyerang ternak sapi dan kambing di Kabupaten Sleman dan Gunung Kidul, Provinsi DI Yogyakarta (DIY). Jika tak ditangani serius, dikhawatirkan bisa mengancam pasokan pangan hewani jelang Idul Fitri

Kasus ini telah ditangani dengan mengintensifkan desinfeksi, vaksinasi dan pengawasan lalu lintas ternak. Terbukti, sejak 8 Maret 2024 sudah tidak ditemukan lagi kasus kematian ternak yang diduga antraks.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Nasrullah, mengungkapkan kasus ini menjadi perhatian Bapak Menteri Pertanian untuk segera diambil langkah-langkah preventif agar tidak meluas.

"Inilah kepedulian pemerintah terhadap rakyat. Harapannya yaitu wilayah kasus bisa kita isolir. Pemerintah jangan sampai lengah terhadap vaksinasi antraks. Stok vaksin kita lebih dari cukup dan tidak impor. Kita produksi sendiri," katanya saat memberikan sambutan pada kegiatan Vaksinasi untuk Pencegahan Antraks di Balai Desa Gayamharjo, Prambanan, Sleman, Selasa (19/3).

Nasrullah menyoroti pentingnya pemahaman lebih baik dari peternak tentang upaya menjaga kesehatan ternak dan mencegah agar kasus antraks tidak terulang.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top