Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Indonesia Undang Dunia Berinvestasi di Ajang Hannover Messe

Foto : Dok KBRI Berlin
A   A   A   Pengaturan Font

HANNOVER - Menjelang pembukaan pameran industri terbesar di dunia, Hannover Messe, yang akan yang akan digelar dari tanggal 17 hingga 21 April 2023, Duta Besar RI untuk Republik Federal Jerman, Arif Havas Oegroseno, mempromosikan keunggulan industri di Indonesia dan mengundang industri dari berbagai belahan dunia untuk datang dan berbisnis dengan Indonesia.

"Indonesia terbuka untuk bisnis," ujar Duta Besar Havas dalam konferensi pers menjelang Hannover Messe, Rabu (12/4) di Hannover.

Pada ajang bergengsi dari 17-21 April 2023 ini, Indonesia akan menjadi negara mitra untuk ketiga kalinya.

Kinerja sektor manufaktur Indonesia masih terus menggeliat sebagai kontributor terbesar terhadap PDB di tahun 2022, yaitu sebesar 16,48 persen. Sektor industri juga berkontribusi cukup besar terhadap penerimaan pajak nasional sebesar 28,7 persen.

Dubes Havas dalam kesempatan tersebut mengatakan, Indonesia adalah salah satu negara dengan potensi pertumbuhan ekonomi digital terbesar dunia. Di samping itu, sebagai negara tropis dengan potensi energi surya yang tinggi, Indonesia juga merupakan pasar yang terbuka untuk investasi di bidang energi terbarukan, seiring dengan upaya Indonesia untuk melakukan transisi energi.

Pada Hannover Messe 2023, Indonesia akan menampilkan sejumlah teknologi industri 4.0 dan peluang investasi di sektor industri yang ditawarkan 157 peserta pameran dari Indonesia.

Selain itu, Indonesia juga akan mengadakan serangkaian kegiatan seperti pembukaan Pavilion Indonesia di Hannover Messe Fairground dengan luas area yang digunakan sekitar 3.000 meter persegi, pertemuan bisnis, malam Indonesia, dan sejumlah konferensi bertema industri.

Presiden RI, Joko Widodo, bersama Kanselir Jerman, Olaf Scholz, dijadwalkan akan membuka secara resmi Hannover Messe 2023 pada 16 April 2023.

Dalam pameran tersebut, Indonesia berharap dapat mencapai 4 target utama, yakni mengenalkan visi pada peta jalan Making Indonesia 4.0, mempromosikan kerja sama industri, mempromosikan investasi dan ekspor, meningkatkan hubungan kerjasama bilateral dengan Jerman dan memasuki jejaring rantai pasokan global.

Pada kesempatan yang sama, CEO Deutsche Messe AG, yang menyelenggarakan Hannover Messe, Dr Jochen Köckler mengatakan, Hannover Messe, ingin menghadirkan solusi baru untuk tantangan seperti perlindungan iklim dan pasokan energi.

Menurut Köckler, industri memiliki peran penting dalam hal pengurangan emisi gas rumah kaca dan pengembangan produk yang mengkonsumsi lebih sedikit energi.

Penyelenggara menargetkan pameran ini akan dihadiri oleh lebih dari 4.000 peserta, termasuk nama-nama besar seperti Amazon Web Services, Microsoft, Google, SAP, Bosch dan Nokia. Selain itu, akan ada juga lebih dari 300 perusahaan startup.

Köckler menggambarkan, yang saat ini menjadi "megatren" dalam bidang industri adalah peralihan ke hidrogen hijau sebagai sumber energi terbarukan, jaringan proses produksi dan data di bawah kata kunci Industri 4.0 dan produksi netral CO2. Selain itu, kecerdasan buatan dapat membantu mengatasi kekurangan pekerja terampil, khususnya di Jerman.

Terkait jumlah pengunjung, Köckler optimistis bahwa tahun ini pameran akan dikunjungi oleh lebih dari 75.000 orang dari berbagai penjuru dunia. DW/DPA/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat, Berbagai Sumber

Komentar

Komentar
()

Top