Indonesia-Tiongkok Komitmen Tingkatkan Kerja Sama Cegah Terorisme
Kepala BNPT RI Komjen Pol. Eddy Hartono dalam pertemuan dengan Dubes Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RRT untuk Indonesia di Jakarta, Kamis (5/12/2024).
Foto: ANTARA/HO-BNPT RIJAKARTA - Indonesia dan Tiongkok berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama dalam pencegahan terorisme pada pertemuan di Jakarta, Kamis (5/12).
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI Komjen Pol. Eddy Hartono mengatakan kerja sama Indonesia dan Tiongkok dalam rangka peningkatan kapasitas sangat penting dalam mencegah terorisme.
"Kolaborasi ini juga diharapkan mampu memberikan solusi efektif dalam menangani permasalahan terorisme, yang tidak hanya membahayakan keamanan nasional, tetapi juga stabilitas kawasan," ujar Eddy seperti dikutip dari keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (6/12).
Adapun dalam pertemuan tersebut, Kepala BNPT RI bersama Duta Besar (Dubes) Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Rakyat Tiongkok untuk RI Wang Lutong membahas penguatan kerja sama dalam meningkatkan keamanan nasional kedua negara dan kawasan.
Eddy menegaskan bahwa BNPT RI akan berupaya maksimal untuk memastikan situasi dalam negeri tetap kondusif dan aman dari terorisme.
“Kami terus berkomitmen untuk menjaga keamanan karena ini kewajiban kami supaya situasi tetap kondusif agar tidak terjadi suatu hal yang tidak diinginkan,” ucap dia.
Mengingat kedua negara memiliki pengalaman panjang dalam menghadapi terorisme, diskusi tersebut menyoroti berbagai langkah konkret yang dapat diambil untuk saling mendukung upaya penanggulangan terorisme, termasuk penanganan anak-anak yang terasosiasi dengan kelompok teror.
Ia menilai pertemuan itu menjadi momentum untuk mempererat kerja sama kedua negara dalam menghadapi ancaman terorisme yang semakin kompleks.
Dalam kesempatan yang sama, Dubes Wang Luntong berharap BNPT RI dan pemerintah Tiongkok bisa melakukan kerja sama penanggulangan terorisme dan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas kedua negara.
"Hal ini dengan mempertimbangkan bahwa Indonesia dan Tiongkok adalah korban terorisme," ungkap Wan.
Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Politik dan Keamanan (Polkam) RI Jenderal Polisi Purn. Budi Gunawan menyebutkan dalam perkembangan saat ini aktivitas terorisme global menunjukkan berbagai tanda kebangkitan.
Berita Trending
- 1 Inter Milan Berpeluang Dekati Puncak Klasemen
- 2 City Incar Kemenangan Keempat Beruntun
- 3 Khofifah Berharap Program Makan Bergizi Gratis Dapat Tingkatkan IQ Anak Indonesia
- 4 Kejati Jateng Usut Dugaan Korupsi Plaza Klaten, Kerugian Negara Capai Rp 10,2 Miliar
- 5 Libur Sekolah Selama Ramadan Jangan Sampai Kontraproduktif