
Donald Trump Siapkan Pengacara Andal Ini untuk Mengisi Jabatan Penting di Departemen Perdagangan
Gedung Departemen Perdagangan terlihat sebelum laporan yang diharapkan mengenai jumlah penjualan rumah baru di Washington, AS, beberapa waktu lalu. Jika terpilih, Jeffrey Kessler akan mengawasi kontrol ekspor teknologi AS.
Foto: istimewaWASHINGTON - Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, sedang mempertimbangkan pengacara perdagangan Washington Jeffrey Kessler untuk memimpin Biro Industri dan Keamanan atau Bureau of Industry and Security (BIS) Departemen Perdagangan, jabatan penting dalam perang teknologi AS-Tiongkok.
Dikutip dari The Straits Times, Kessler, mitra di firma hukum WilmerHale, menjabat sebagai asisten sekretaris untuk penegakan hukum dan kepatuhan selama masa jabatan pertama Trump, yang menjadikannya pejabat penegakan perdagangan tertinggi di Departemen Perdagangan.
Jika terpilih untuk mengepalai BIS, ia akan mengawasi kontrol ekspor pada teknologi AS yang diekspor ke negara-negara seperti Tiongkok yang menimbulkan risiko bagi keamanan nasional. Selama dekade terakhir, kontrol ekspor menjadi senjata ampuh bagi AS dalam pertempuran teknologi antara dua ekonomi terbesar di dunia.
Alan Estevez pernah menjabat sebagai wakil menteri BIS dalam pemerintahan Biden. Sebagai mantan pejabat Pentagon, ia telah mengawasi pembatasan ketat terhadap semikonduktor dan peralatan untuk membuatnya, serta pembatasan terhadap perusahaan peralatan telekomunikasi Tiongkok, Huawei Technologies.
Cip Kecerdasan Buatan
Pada tanggal 13 Januari, departemen tersebut mengeluarkan kerangka kerja untuk mengendalikan aliran cip kecerdasan buatan AS di seluruh dunia, dan akhir minggu ini akan menerbitkan aturan yang melarang perangkat lunak dan perangkat keras Tiongkok dalam kendaraan yang terhubung dan otonom di jalan-jalan Amerika.
Di WilmerHale, praktik Kessler menekankan pada Tiongkok, demikian biodata firma hukumnya, seraya mencatat ia telah membantu perusahaan-perusahaan AS dan asosiasi dagang terutama dalam industri-industri inovatif yang bergantung pada Hak Kekayaan Intelektual menavigasi hambatan-hambatan perdagangan dan investasi Tiongkok.
Ia juga telah memberi nasihat kepada klien mengenai sanksi kontrol ekspor, tantangan berbisnis di AS dan Tiongkok, serta kepatuhan terhadap undang-undang kerja paksa yang berkaitan dengan suku Uighur.
Sebagai asisten menteri selama pemerintahan Trump pertama, Kessler mengawasi perombakan regulasi penegakan perdagangan, menurut biografi tersebut. Ia juga bertanggung jawab untuk menegakkan hukum pemulihan perdagangan AS, yaitu investigasi hukum antidumping dan bea masuk imbalan.
"Selain itu, ia memantau kepatuhan asing terhadap perjanjian perdagangan, dan mendukung negosiasi untuk gencatan senjata tarif Juni 2021 antara Perwakilan Dagang AS, Uni Eropa, dan Inggris," kata biografi itu.
Berita Trending
- 1 Pulau Tabuhan, Surga Mungil di Selat Bali
- 2 Leyton Orient Berharap Kejutkan City
- 3 Anggota Komisi IX DPR RI Pastikan Efisiensi Anggaran Tak Kurangi Layanan Kesehatan Warga
- 4 PPATK Koordinasi ke Aparat Penegak Hukum terkait Perputaran Uang Judi Online Rp28,48 Triliun Jadi Aset Kripto
- 5 Menteri Kebudayaan Fadli Zon Kunjungi Masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin
Berita Terkini
-
PLN UP3 Kotamobagu Tanam Ratusan Pohon untuk Kelestarian Lingkungan
-
DMMX Memperluas Jangkauan Digital Cloud Signage Berbasis AI ke Gerai Xiaomi di Seluruh Amerika Selatan
-
Peraih Diaspora Heroes BNI di Korsel Sukses Buka Usaha Hingga Kembangkan Warung Nusantara
-
Mahasiswa FTUI Ciptakan Instalasi Bambu Modular untuk Hidupkan Tradisi Lokal
-
Pantun Bisa Jadi Soft Power Dunia