Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Kamis, 16 Jan 2025, 15:17 WIB

Indonesia Sambut Baik Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Menteri Luar Negeri RI Sugiono.

Foto: X/@Menlu_RI

JAKARTA – Kementerian Luar Negeri RI menyatakan Indonesia menyambut baik kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza, seperti selama ini didorong Indonesia serta masyarakat internasional.

Pernyataan tersebut diunggah di akun resmi Kementerian Luar Negeri RI dan Menteri Luar Negeri Sugiono dalam postingan terpisah di X pada hari Kamis (16/1).

Kita harapkan gencatan senjata ini bisa menjadi momentum mendorong perdamaian di Palestina. Saya tegaskan juga, bahwa perdamaian tersebut hanya dimungkinkan, jika Palestina telah merdeka dan berdaulat, sesuai dengan solusi dua negara yang telah disepakati masyarakat internasional,” kata Menlu Sugiono dalam postingannya di X.

Kemlu menegaskan implementasi kesepakatan tersebut harus dilaksanakan segera dan secara menyeluruh demi terhentinya korban jiwa di Gaza.

Indonesia juga menekankan pentingnya pemulihan kehidupan masyarakat di Gaza melalui akses penuh penyaluran bantuan kemanusiaan, termasuk pemulihan peran UNRWA, serta rekonstruksi Gaza.

Menlu juga menegaskan bahwa Indonesia siap berkontribusi pada upaya pemulihan kehidupan bermasyarakat di Gaza, baik melalui bantuan kemanusiaan, dukungan terhadap peran UNRWA, ataupun upaya rekonstruksi Gaza.

Pada Rabu (15/1), Amerika Serikat dan Qatar mengumumkan gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera antara Israel dan Hamas. Kesepakatan diharapkan membuka jalan bagi berakhirnya perang di Gaza.

Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim al-Thani mengatakan dalam konferensi pers hari Rabu bahwa "kedua pihak yang bertikai di Jalur Gaza telah mencapai kesepakatan", dan gencatan senjata di antara mereka akan berlaku pada hari Minggu.

"Kami berharap ini akan menjadi halaman terakhir perang ini, dan kami berharap semua pihak akan berkomitmen untuk melaksanakan semua ketentuan perjanjian ini," katanya.

Sementara itu, Biden mengatakan "sangat puas hari ini telah tiba", menyebut negosiasi tersebut sebagai salah satu yang "terberat" dalam kariernya.

Ia menambahkan fase kedua perjanjian yang belum dirampungkan akan membawa "akhir permanen perang". Ia "yakin" kesepakatan itu akan bertahan.

Setelah mediator mengatakan kesepakatan telah tercapai, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan "rincian akhir" sedang dikerjakan.

Netanyahu berbicara dengan Presiden AS Joe Biden dan Presiden terpilih Donald Trump pada hari Rabu untuk berterima kasih kepada mereka atas bantuan dalam mengamankan perjanjian tersebut, kata kantornya.

Presiden Israel Isaac Herzog, yang memegang peran seremonial, mengatakan kesepakatan itu adalah "langkah tepat" untuk membawa kembali sandera yang ditawan selama serangan Hamas 7 Oktober 2023 yang memicu perang.

Serangan yang paling mematikan dalam sejarah Israel, menewaskan 1.210 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP dari angka resmi Israel.

Serangan Israel berikutnya telah menghancurkan sebagian besar Gaza, menewaskan 46.707 orang, sebagian besar dari mereka warga sipil, menurut angka dari kementerian kesehatan wilayah yang dikuasai Hamas yang dianggap dapat dipercaya oleh PBB.

Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan sedikitnya 20 orang tewas dalam serangan Israel setelah perjanjian itu diumumkan.

Redaktur: Lili Lestari

Penulis: Lili Lestari

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.