Indonesia Rutin Ukur Daya Tahan Warga pada Covid-19
"Daya tahan masyarakat kita hingga saat ini masih tinggi, buktinya dua kali gelombang tidak naik," kata Menkes.
Menkes menegaskan kenaikan kasus Covid-19 varian Omicron di Tanah Air pada akhir 2022 bukan disebabkan mobilisasi masyarakat pada momentum libur Lebaran, Natal, dan Tahun Baru. Kenaikan disebabkan varian baru jenis XBB maupun BQ.1.
"Kenaikan kasus pertama di 2020 awal adalah varian Alpha, disusul Delta. Paling tinggi varian Omicron sampai 60.000 kasus per hari, tapi korban tidak sebanyak Delta," kata Menkes.
Menkes mengatakan di negara lain seperti Tiongkok dan Jepang dengan rata-rata kasus harian berkisar lebih dari 200.000 per hari karena varian XBB dan BQ.1, tidak berdampak hingga Indonesia. "Di negara lain memang terjadi dua gelombang besar, yakni Omicron BA.4 dan BA.5 serta BQ.1 dan XBB. Indonesia naiknya (kasus) sedikit," katanya.
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya