Indonesia Perlu Tiru Kebijakan Ini, Tenaga Surya dan Hidrogen Lepas Pantai Terbesar di Tiongkok Mulai Beroperasi
Ladang Panel Surya di Kabupaten Jinhu, Kota Huaian, Provinsi Jiangsu, Tiongkok Timur.
Foto: AFP/China OUTBEIJING - Sebuah ladang tenaga surya dan hidrogen terintegrasi berskala besar, yang terletak di area dataran pasang surut di Tiongkok timur, resmi beroperasi, menurut pemilik ladang tersebut, Guohua Energy Investment Co Ltd, di bawah naungan CHN Energy Investment Group.
Tercatat sebagai yang terbesar dari jenisnya di Tiongkok, ladang energi tersebut resmi dikenal sebagai proyek penyimpanan energi fotovoltaik-hidrogen lepas pantai Rudong.
Seperti dikutip dari Antara, proyek itu telah berhasil terhubung ke jaringan listrik dan mulai beroperasi pada 31 Desember 2024, di wilayah Rudong, Provinsi Jiangsu, kata CHN Energy dalam siaran persnya pada Jumat (3/1).
Hal ini menandai peluncuran proyek pemanfaatan energi dan manajemen ekologi pesisir yang komprehensif dan pertama di Tiongkok, yang mengintegrasikan pembangkit listrik fotovoltaik, produksi hidrogen, pengisian bahan bakar hidrogen, dan penyimpanan energi, demikian menurut siaran pers tersebut.
Dengan total kapasitas terpasang sebesar 400 megawatt, proyek Rudong yang membentang seluas 4.300 mu (sekitar 287 hektare) itu memiliki stasiun penguat (booster) 220 kV di darat (onshore) yang baru dibangun, fasilitas penyimpanan energi berkapasitas 60 MW/120 MWh, serta stasiun produksi dan pengisian bahan bakar hidrogen dengan kapasitas produksi 1.500 meter kubik per jam dan kemampuan pengisian bahan bakar hidrogen hingga 500 kilogram per hari.
Setelah beroperasi penuh pada 2025, proyek itu diharapkan dapat menghasilkan rata-rata 468 juta kilowatt-jam (kWh) listrik per tahun, setara dengan penghematan sekitar 151.000 ton batu bara standar setiap tahunnya.
Pengurangan Emisi
Hal ini juga akan menghasilkan pengurangan emisi yang substansial, termasuk sekitar 309.400 ton karbon dioksida, 562,6 ton sulfur dioksida, dan 1.125,3 ton nitrogen dioksida.
Pengurangan ini tidak hanya memberikan kontribusi signifikan terhadap perlindungan lingkungan, tetapi juga menandai tonggak penting dalam memajukan transisi menuju struktur energi yang lebih berkelanjutan, menurut CHN Energy.
Proyek Rudong memanfaatkan sumber daya dataran pasang surut pesisir pantai yang unik di wilayah tersebut, memanfaatkan teknologi fotovoltaik canggih dan sistem kontrol cerdas untuk mengoptimalkan konversi energi dan efisiensi penyimpanan.
Dengan mengintegrasikan produksi hidrogen melalui elektrolisis air, efisiensi pemanfaatan energi secara keseluruhan semakin ditingkatkan.
- Baca Juga: Kim Jong-un: Misil Baru untuk Gentarkan Musuh
- Baca Juga: Gempa Dahsyat M6,8 Guncang Tibet Tiongkok
Pendekatan inovatif ini tidak hanya meningkatkan kapasitas pemangkasan beban puncak jaringan listrik regional, tetapi juga secara signifikan meningkatkan stabilitas pasokan listrik, menurut CHN Energy.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Hari Kamis KPU tetapkan Gubernur
- 2 the Straits Times Memprediksi Presiden Prabowo Bersama Sembilan Presiden dan PM Negara Lain Jadi Pemimpin Dunia Berpengaruh
- 3 Kebijakan PPN 12 Persen Masih Jadi Polemik, DPR Segera Panggil Menkeu
- 4 Masuki Masa Pensiun, Kepala BSSN dan Kepala Basarna Diganti
- 5 Gara-gara Faktor Inilah, Pelantikan Kepala Daerah Terpilih di Provinsi Bali Diundur
Berita Terkini
- Posyandu Harap Menu MBG untuk Ibu Hamil dan Balita Dibedakan
- BPBD Jakarta Siap Hadapi Puncak Musim Hujan dan Potensi Bencana
- Rose Pecahkan Rekor Solois Perempuan K-Pop Berkat Single “APT”
- Lagu Pemomeco ‘Bolo (feat. YDG), Mendadak Kembali Viral Gara-gara ‘Squid Game 2’
- Track Record Patrick Kluivert, Pelatih Baru Timnas Indonesia