Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Indonesia Menjadi Pasar yang Menguntungkan bagi Ekspor Pertanian AS

Foto : Istimewa

US International Trade Administration menyebutkan bahwa kelas menengah Indonesia yang terus tumbuh memberikan peluang pertumbuhan yang sangat baik bagi ekspor AS.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON - Administrasi Perdagangan Internasional Amerika Serikat atau US International Trade Administration baru-baru ini dalam situs resminya menyebutkan bahwa Indonesia merupakan pasar potensial untuk produk pertanian AS.

Menurut badan tersebut, impor pertanian Indonesia pada tahun 2022 melampaui 28 miliar dolar AS, dengan kategori utama gandum, kedelai, beras, daging sapi, buah segar, dan berbagai bahan pakan. Australia, AS, Brasil, Tiongkok, dan India merupakan lima pemasok utama produk pertanian ke pasar tersebut, yang mewakili sekitar 58 persen dari total impor berdasarkan nilai.

Baca Juga :
Hindari Tengkulak

Indonesia merupakan tujuan ekspor terbesar ke-11 untuk produk pertanian AS, dan AS merupakan eksportir barang pertanian terbesar kedua ke Indonesia, dengan nilai mencapai 3,3 miliar dolar AS. Ekspor pertanian AS teratas ke Indonesia adalah kacang kedelai, produk susu, biji-bijian, kapas, gandum, dan produk daging sapi.

Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat atau United States Department of Agriculture (USDA), kedelai dan produk susu merupakan produk utama yang diekspor Amerika Serikat ke Indonesia dan mengalami peningkatan tahun ke tahun terbesar pada tahun 2022. Ekspor kedelai meningkat sebesar 164 juta dolar AS (15 persen), dan ekspor produk susu meningkat sebesar 135 juta dolar AS. Ekspor gandum, biji-bijian penyulingan, dan kapas juga berkinerja baik, masing-masing meningkat sebesar 45 juta dolar AS, 45 juta dolar AS, dan 18 juta dolar AS. Kenaikan harga komoditas curah menjadi penyebab sebagian besar peningkatan nilai ekspor pada tahun 2022, tetapi beberapa komoditas juga mengalami peningkatan volume yang signifikan, termasuk gandum (13 persen) dan produk susu (14 persen).

Presiden Jokowi dalam pernyataan resminya di awal tahun 2023 menyebutkan bahwa Indonesia membutuhkan pasokan pupuk lebih dari 13 juta ton. Namun produksi dalam negeri sejauh ini hanya menampung 3,5 juta ton dan impor saat ini hanya 6,4 juta ton. Jadi, negara ini masih kekurangan 3 juta ton pupuk.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top