![Indonesia Masih Kekurangan Tenaga Kerja Terampil](https://koran-jakarta.com/images/article/phpd_83qv_resized.jpg)
Indonesia Masih Kekurangan Tenaga Kerja Terampil
![Indonesia Masih Kekurangan Tenaga Kerja Terampil](https://koran-jakarta.com/images/article/phpd_83qv_resized.jpg)
Dialog Ketenagakerjaan - Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Ketenagakerjaan dan Hubungan Industrial, Anton J Supit (kiri), Direktur Eksekutif International NGO Forum for Indonesia (INFID) Sugeng Bahagijo (kedua dari kiri), Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Kementerian Ketenagakerjaan Haiyani Rumondang (tengah), pada acara “Dialog Ketenagakerjaan: Kompetensi dan Jaminan Kerja†di Jakarta, Jumat (4/5).
Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) bidang Ketenagakerjaan, Bob Azam, melihat masih ada salah kaprah di tengah masyarakat soal tenaga kerja skilled dan unskilled.
"Orang kalau lihat pekerja bawa forklift itu tenaga kasar, kalau lihat orang celemotan dibilang tenaga kasar. Terus kalau ada pekerja pakai jas dan dasi dinilang skill worker (tenaga kerja terampil). Itu Salah," kata Bob.
Tingkatkan Kemampuan
Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Kementerian Ketenagakerjaan, Haiyani Rumondang, meminta serikat pekerja dapat ikut membantu meningkatkan kemampuan (kualitas) anggotanya. Ini penting, terutama dalam menghadapi industri 4.0.
"Kami minta serikat pekerja dapat membantu menyiapkan para anggotanya untuk meningkatkan kemampuan menghadapi industri 4.0. Kemudian, mereka bisa meminta perusahaan untuk membantu memfasilitasi hal tersebut," kata dia.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya