Indonesia Jadi Rujukan Perencanaan Keluarga
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, dalam konferensi pers secara daring terkait The International Conference on Family Planning, di Patayya, Thailand, Kamis (17/11).
Foto: Muhamad Ma'rupJAKARTA - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, menyebut Indonesia menjadi rujukan negara-negara lain terkait program-program perencanaan keluarga. Jika Indonesia sebagai negara berpenduduk besar dan berwilayah luas dapat mengendalikan penduduk denga baik, dapat menjadi pembelajaran negara lain.
"Bagi indonesia, yang penting, sebagai negara dengan tantangan besar, penduduk besar, wilayah luas, punya pulau banyak, rentang kendali sangat panjang, dan punya kultur satu daerah dengan negara lain," ujar Hasto, dalam konferensi pers secara daring terkait The International Conference on Family Planning, di Patayya, Thailand, Kamis (17/11).
Hasto menyampaikan dalam konferensi internasional tersebut, salah satu praktik baik Indonesia adalah pendanaan dari pemerintah dan jaminan BPJS Kesehatan untuk program-program perencanaan keluarga. Pihaknya juga memanfaatkan momen tersebut untuk melanjutkan kerja sama pendanaan dengan Bill Gates Foundation.
"Jadi kita tidak jadi negara pencari donor, tapi kita bisa memberi sesuatu kepada negara lain untuk kebersamaan," jelasnya.
Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan BKKBN, Muhammad Damanik, mengatakan Indonesia terkenal dengan keberhasilan pelatihan perencanaan keluarga. Beberapa negara di antaranya Nigeria dan Gambia sudah mulai menjajaki kerja sama untuk pelatihan tenaga kesehatan. "Pelatihan-pelatihan terkait family planning sangat bermanfaat dan berkontribusi signifikan," katanya.
Alat Kontrasepsi
Deputi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN, Eni Gustina, mengungkapkan salah satu hal yang mesti ditingkatkan Indonesia terkait perencanaan keluarga adalah penggunaan alat kontrasepsi. Dalam konferensi tersebut, Indonesia banyak menggali praktik baik dari negara lain salah satunya Thailand selaku tuan rumah.
Dia menyebut, Thailand menerapkan 100 persen kondom untuk PSK. Hal tersebut untuk mencegah infeksi seksual menular terutama HIV. "Kami menerima informasi, belakangan ini HIV di beberapa daerah di Indonesia meningkat karena tidak ada distribusi untuk PSK. Di market sudah bebas, tapi angka HIV cukup tinggi," terangnya.
Thailand juga memberikan kondom kepada murid-murid yang sudah masuk usia subur. Eni memastikan Indonesia tidak akan mengikuti hal tersebut mengingat perbedan budaya. "Kita bisa edukasi untuk menghindari penyakit dan kehamilan tidak diinginkan. Kalau di Indonesia murid diberikan kondom oleh sekolah, tentu orang tua akan marah," tandasnya.
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 3 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
- 4 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 5 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung