Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengasuh Putra Ponpes An Nur 2 Malang, Gus Zainuddin Bad tentang Penerbitan Perppu Ormas

"Indonesia Harus Bebas dari Faham-faham Radikal"

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Pemerintah secara resmi telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2017 menggantikan UU Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas). Pemerintah mengatakan bahwa penerbitan Perppu ini dilakukan dalam rangka merawat persatuan serta menjaga eksistensi bangsa yang sedang membangun persaingan global.

Selain itu, dikeluarkannya Perppu ini karena UU Ormas tidak lagi memadai dalam mencegah munculnya ormas yang bertentangan Pancasila dan UUD 1945 karena dalam UU nomor 17 Tahun 2013 pengertian tentang ajaran yang bertentangan dengan Pancasila terbatas pada atheisme, marxisme dan leninisme.

Untuk mengetahui respon penerbitan Perppu ini bagi kalangan pondok pesantren (Ponpes), Koran Jakarta mewawancarai Pengasuh Putra Ponpes An Nur 2 Malang, Gus Zainuddin Bad, berikut petikannya.

Bagaimana tanggapan Gus Zen terkait Perppu Ormas yang diteken presiden?

Alhamdulillah, kami berterimakasih besar kepada bapak Presiden (Jokowi) yang berani membubarkan ormas radikal dengan penerbitan Perppu ini.

Apa harapan Gus Zen dengan adanya Perppu tersebut?

Ya, harapan saya, ke depan, Indonesia ini bebas dari faham-faham radikal dan liberal atau paham faham yang menggerogoti kesaktian pancasila. Semoga langkah ini memberikan rasa takut kepada kaum atau kelompok selanjutnya yang ingin merobohkan kesatuan NKRI.

Apakah ada sisi positif bagi kalangan pesantren terkait penerbitan Perppu ini?

Sangat-sangat positif sekali. Sekali lagi kami berterimakasih kepada semua elemen yang dengan tegas membubarkan ini. Karena tidak di pungkiri bahwa sebagian kaum atau kelompok santri juga terkena virus ini yang malah melaknat-laknat (menjelekkan) pada perjuangan leluhurnya (sesepuhnya) sendiri.

Banyak kiai di Jatim ingin agar ormas radikal seperti HTI dibubarkan, tanggapannya?

Saya mendungkung 100 persen jika ulama Jatim khususnya, bersatu untuk membubarkan ormas radikal ini. Bahkan jika hal ini tercapai saya akan sujud syukur dan ingin menyembelih sapi sebagai ungkapan syukur.

Apakah Ponpes An Nur 2 berkomitmen terus mengawal NKRI meski nanti HTI sudah dibubarkan?

Kami Ponpes terus bergerak melawan setiap kelompok radikal dan anti-Pancasila yang berpotensi mengganggu kebinekaan, seperti bahaya nyata dari faham khilafah.

m umar fadloli/AR-3

Komentar

Komentar
()

Top