Indonesia Catat Potensi Transaksi Rp32 Miliar pada IndoNEX 2024 di Kenya
Duta Besar RI untuk Kenya Mohamad Hery Saripudin (tengah) pada kegiatan promosi "Indonesia Nairobi Expo (IndoNEX) 2024" di Kenya, Rabu (18/9/2024).
Foto: ANTARA/HO-KBRI NairobiJakarta - Pameran produk Indonesia pada kegiatan promosi "Indonesia Nairobi Expo (IndoNEX) 2024" di Kenya berhasil membukukan potensi transaksi ekspor Indonesia ke Kenya sebesar 2,1 juta dolar AS (sekitar Rp32 miliar).
"Nilai tersebut mencerminkan peluang pasar Kenya bagi produk-produk Indonesia, khususnya produk-produk seperti kantong bibit tanaman, arang briket dari kulit kelapa, perekat dan sealant, minyak kelapa dan bahan baku minuman", kata Duta Besar RI untuk Kenya Mohamad Hery Saripudin.
Melalui siaran pers KBRI Nairobi di Jakarta, Kamis, Dubes mengatakan bahwa Kenya merupakan pasar non tradisional yang memiliki potensi besar bagi produk-produk Indonesia.
"Partisipasi eksportir Indonesia pada IndoNEX memberikan kesempatan bagi para pelaku usaha, termasuk industri kreatif dan UMKM, untuk dapat melakukan penetrasi dan ekspansi pasar ke Kenya, sekaligus dapat dimanfaatkan sebagai pintu masuk ke pasar di kawasan Afrika Timur," katanya.
Pelaksana Fungsi Ekonomi KBRI Nairobi, Rendra Kusumawardana, mengatakan IndoNEX 2024 bertujuan untuk memberikan fasilitas bagi pengusaha Indonesia yang ingin mengenal langsung pasar Afrika Timur, terutama Kenya.
KBRI berharap melalui pameran tersebut, pengusaha Indonesia dapat mulai membangun jejaring bisnis untuk memasarkan produk dan layanan mereka di Kenya.
KBRI Nairobi menggelar kegiatan promosi IndoNEX di Saritt Expo Centre, Nairobi, Kenya, pada 16-18 September yang mengintegrasikan promosi ekonomi, sosial budaya dan pendidikan Indonesia.
Produk teknologi pertanian, suplemen (jamu) tradisional, kain tenun dan batik juga dipamerkan dalam acara tersebut, sedangkan produk Indomie yang selama ini telah dikenal masyarakat Kenya, semakin mengokohkan posisinya sebagai pemimpin pasar di segmen bisnis mie instan di Kenya.
Digelar pula berbagai seminar bidang ekonomi, pendidikan dan seminar perayaan 45 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia dan Kenya.
Seminar bertajukOpening Kenya and East Africa Marketitu digelar secara hybrid pada 18 September dengan menghadirkan Chief Manager Customs and Boarder Control, Kenya Revenue Authority (KRA), James Ndege yang memaparkan informasi terbaru mengenai tahapan dalam proses masuk barang impor ke Kenya, khususnya dari sisi perpajakan (pajak impor).
Pada sesi diskusi para eksportir Indonesia mendukung perlunya pembentukanPreferential Trade Agreements(PTAs) antara Indonesia dan Kenya yang akan memperlancar akses masuk produk ekspor Indonesia ke Kenya.
Pada kesempatan itu, Dubes Hery juga meminta konfirmasi mengenai rencana kenaikan pajak di Kenya, termasuk pajak minyak sawit dan produk turunannya.
Menurut KRA Kenya, hingga kini belum ada perubahan kebijakan terkait hal itu tersebut, mengingat Kenya masih membutuhkan minyak sawit Indonesia, yang sekaligus memilikimultiplier-effectdengan memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Kenya.
Promosi pendidikan Indonesia, yang dimotori Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) dan Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, juga gencar dilakukan di IndoNEX.
"Promosi pendidikan Indonesia semakin digaungkan, dan memperoleh respon sangat baik, ditandai dengan animo 133 pelajar Kenya yang hadir di IndoNEX dan menyatakan sangat tertarik untuk melanjutkan studi di Indonesia, baik melalui skema beasiswa Indonesia, maupun dengan pembiayaan mandiri", kata Pelaksana Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya I KBRI Nairobi, Wisnu Lombardwinanto.
Berita Trending
- 1 Hati Hati, Banyak Pengguna yang Sebarkan Konten Berbahaya di Medsos
- 2 Ayo Terbitkan Perppu untuk Anulir PPN 12 Persen Akan Tunjukkan Keberpihakan Presiden ke Rakyat
- 3 Buruan, Wajib Pajak Mulai Bisa Login ke Coretax DJP
- 4 Cegah Pencurian, Polres Jakbar Masih Tampung Kendaraan Bagi Warga yang Pulang Kampung
- 5 Tanda-tanda Alam Apa Sampai Harimau Sumatera Muncul di Pasaman dengan Perilaku Unik