Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kualitas SDM I Alokasi Anggaran ke "Riset and Development" Hanya 0,24% dari PDB

Indonesia Butuh SDM yang Mampu Ciptakan Inovasi Berbasis Teknologi

Foto : ISTIMEWA

Inovasi Berbasis Teknologi

A   A   A   Pengaturan Font

» SDM yang unggul menjadi kunci bagi keberlanjutan pembangunan ekonomi di era globalisasi.

JAKARTA - Tahun 2045 mendatang akan menjadi momentum penting dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia karena menandakan 100 tahun kemerdekaannya atau Indonesia Emas. Dengan mengusung visi Indonesia Berdaulat, Maju, Adil, dan Makmur maka dibutuhkan sesuatu yang baru dan lebih baik dibanding sebelumnya.

Kepala Departemen Komunikasi Universitas Bina Nusantara (Binus) Malang, Frederik M. Gasa, yang diminta pendapatnya mengatakan ada empat pilar utama dalam menopang visi 2045 tersebut. Pertama, pembangunan manusia serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kedua, pembangunan ekonomi berkelanjutan. Ketiga, pemerataan pembangunan. Keempat, pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola kepemerintahan.

Dalam konteks pembangunan manusia dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, setidaknya Indonesia harus melakukan transformasi untuk dapat menghasilkan sumber daya manusia yang cakap dan tangguh serta literat. Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Esther Sri Astuti, sepakat dengan reformasi SDM, mengingat hanya 12 persen angkatan kerja Indonesia berpendidikan tinggi sementara 88 persen berpendidikan rendah.

"Kalau tidak maka pada tahun 2045 bukan bonus demografi, tetapi bencana demografi, karena pada tahun 2045 terjadi ledakan penduduk yang berusia produktif," kata Esther. Skill mereka harus di-upgrade agar dapat diterima di pasar tenaga kerja apalagi ke depan eranya digitalisasi dan green economy serta blue economy. "Skill tenaga kerja Indonesia harus matching dengan kebutuhan di pasar tenaga kerja," ungkap Esther.

Secara terpisah, pengamat ekonomi dari STIE YKP Yogyakarta, Aditya Hera Nurmoko, mengatakan pemerintah harus memberikan prioritas utama pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), terutama melalui reformasi yang menyeluruh terhadap aspek brainware.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top