Senin, 18 Nov 2024, 01:00 WIB

Indonesia Bertekad Lakukan Hilirisasi Sumber Daya Alam

Prabowo Subianto Presiden RI - Kami punya 26 komoditas yang kami bertekad miliki industri pengolahannya.

Foto: antara

Indonesia mendorong hilirisasi industrinya untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan memberikan nilai tambah pada komoditas yang diekspor.

JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto mengemukakan tekad Indonesia dalam melakukan hilirisasi sumber daya alam. Berdasarkan perhitungan, Indonesia membutuhkan investasi 600 miliar dollar AS untuk melakukan hilirisasi tersebut.

Seperti dikutip dari Antara, hal itu disampaikan Presiden Prabowo saat berbicara dalam forum APEC CEO Summit 2024, di Peru, pekan lalu.

“Kami punya 26 komoditas yang kami bertekad miliki industri pengolahannya. Indonesia mengundang peserta asing untuk datang dan mengambil bagian dalam hal ini,” jelas Presiden Prabowo sebagaimana disaksikan melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, pekan lalu.

Presiden Prabowo menyampaikan banyak perusahaan yang telah terlibat dalam perekonomian Indonesia selama bertahun-tahun.Kepala Negara menyampaikan Indonesia telah berhasil menerapkan kebijakan ekonomi dan fiskal yang hati-hati dalam beberapa tahun terakhir.

Indonesia mampu mempertahankan pertumbuhan bahkan setelah pandemi Covid-19, dengan tingkat pertumbuhan nasional sekarang sekitar 5 persen, atau lebih tinggi dari rata-rata global. “Inflasi kami berada pada angka 2 persen,” jelas Presiden Prabowo.

Indonesia, kata Presiden, juga telah membangun beberapa Kawasan Ekonomi Khusus, yang masih akan terus ditambah, guna mengundang masuknya teknologi terdepan yang modern dan maju.

Lebih jauh, Presiden Prabowo mengatakan Indonesia juga optimistis terhadap industri maritim dan perikanan yang dimiliki, di mana tiga perempat wilayah Indonesia adalah perairan.

“Indonesia mempunyai potensi yang luar biasa, katakanlah, dalam program perikanan yang terencana dengan baik, budidaya perairan, dan banyak industri pengolahan,” paparnya.

Beberapa Tantangan

Prabowo menyadari Indonesia masih memiliki beberapa tantangan seperti misalnya terkait penurunan angka kemiskinan dan penurunan angka kekurangan gizi. Prabowo Subianto menegaskan tekadnya untuk mengatasi tantangan tersebut secara langsung.

Indonesia secara aktif mendorong hilirisasi industrinya untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan memberikan nilai tambah pada komoditas yang diekspor.

Sementara itu, Ketua Komite Tetap Kesekretariatan Kadin DIY, Tim Apriyanto, mengatakan hilirisasi industri adalah salah satu syarat utama bagi pertumbuhan ekonomi tangguh (resilient growth) yang sekaligus memiliki manfaat untuk menurunkan angka pengangguran dan mendongkrak kembali pendapatan masyarakat.

“Hilirisasi industri yang dimaksud harus menjadi pendorong transformasi industri dan bukan sekadar komoditas ekspor bahan mentah, melainkan harus menjadi produsen produk dengan nilai tambah dan daya saing internasional,” kata Tim. 

Tim Apriyanto menjelaskan untuk menyukseskan hilirisasi industri diperlukan reformasi struktural dengan salah satu agenda transformasi industri dari low cost industry ke smart & green industry yang mengutamakan penggunaan sumber daya dalam negeri sebagai bahan baku utama.

Menurut Tim, penggunaan bahan baku lokal tidak hanya akan mengurangi ketergantungan pada impor, tetapi juga menggerakkan ekonomi lokal dengan memanfaatkan potensi yang ada di dalam negeri. 

“Hal ini juga membutuhkan perubahan mindset birokrasi dan mental pejabat pengambil keputusan, agar lebih mencintai produk dalam negeri. Beri dan manfaatkan kesempatan percepatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN) sekarang, jangan tunggu investasi besar-besaran, sehingga barang produk dalam negeri yang ada diserap dulu oleh pemerintah melalui komitmen alokasi P3DN dalam APBN-APBD,” kata Tim.

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Eko S, Selocahyo Basoeki Utomo S

Tag Terkait:

Bagikan: