Indonesia Berpotensi Meraih Rp8.000 Triliun dari Ekonomi Karbon
Anggota Komisi XI DPR, Kamrussamad (kedua dari kanan) dalam diskusi publik di Jakarta, Kamis (11/5).
JAKARTA - Indonesia berpotensi meraih dana sebesar 8.000 triliun rupiah dari ekonomi karbon, yang bersumber dari hutan hujan tropis seluas 125,8 juta hektare, hutan mangrove 3,31 juta hektare, dan hutan gambut 7,5 juta hektare.
Hutan hujan tropis Indonesia diperkirakan dapat menyerap emisi karbon hingga 25,18 miliar ton setara karbondioksida per tahun, hutan mangrove 33 miliar ton setara karbon, dan hutan gambut 55 miliar ton setara karbon.
"Jika Indonesia menjual kredit karbon dengan harga lima dollar AS per ton di pasar karbon, potensi pendapatan Indonesia sebesar 8.000 triliun rupiah per tahun," kata anggota Komisi XI DPR, Kamrussamad, dalam diskusi publik menyambut bursa karbon, di Jakarta, Kamis (11/5).
Untuk itu, tambah Kamrussamad, pemerintah telah menerbitkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan yang menjadi dasar pengaturan terkait bursa karbon yang akan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Seperti dikutip dari Antara, Kamrussamad mengatakan OJK mesti jelas menempatkan lembaganya sebagai pengatur dan pengawas, serta mendengarkan kepentingan seluruh pemangku kepentingan bursa karbon.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya