India Jadi Pasar Potensial Produk Furnitur RI
Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika.
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong industri furnitur memperluas ekspansi pasar ke pasar nontradisional, salah satunya India. Potensi pasar India mencapai 41 miliar dollar AS atau konsumen furnitur terbesar keempat di dunia.
Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika mengatakan pemerintah sangat mendukung upaya dunia usaha menyasar sejumlah pasar nontradisional. "Pemerintah memberi kemudahan prosedur ekspor produk hilir dan impor bahan baku atau bahan penolong. Semua program tersebut merupakan wujud keberpihakan pemerintah agar industri dalam negeri dapat berdaulat, maju, dan berdaya saing," terang Putu di Jakarta, Selasa (13/8).
Kemudian, lanjut Putu, untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi pelaku industri furnitur, pemerintah juga mengeluarkan kebijakan pemberian fasilitas insentif perpajakan berupa tax allowance.
Berdasarkan data Expert Market Research, nilai pasar furnitur global pada 2023 tercatat sebesar 629 miliar dollar AS dan pada 2024 diproyeksikan tumbuh 5 persen. Kondisi ini membuka peluang bagi industri furnitur Indonesia untuk melakukan penetrasi pasar global, salah satunya ke India.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya