Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Komoditas Strategis I Sekitar 37,8% Kebutuhan Garam Industri Akan Dipasok dari Petani

Importasi Garam Mulai Direm

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Kesediaan industri menyerap garam dari petani diharapkan bisa menekan laju impor komoditas strategis tersebut yang selama ini sangat tinggi.

JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus menekan laju impor garam. Untuk itu, Kemenperin memfasilitasi kerja sama antara industri pengolah dan petani garam terkait penyerapan garam hasil produksi dalam negeri.

Dalam kerja sama tersebut, pelaku industri berkomitmen menyerap sekitar 1,4 juta ton garam petani. Angka tersebut sekitar 37,8 persen dari total kebutuhan garam untuk industri di Indonesia.

Dirjen Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) Kemenperin, Achmad Sigit Dwiwahjono, menyampaikan, dengan kerja sama tersebut, pada tahun ini industri nasional akan menyerap garam produksi petani. "Jumlahnya mencapai 1,4 juta ton lebih yang berasal dari beberapa daerah," ungkapnya dalam acara Penandatanganan Nota Kesepahaman Penyerapan Garam oleh Industri, di Jakarta, Kamis (5/4).

Daerah tersebut meliputi Jawa Barat yang terdiri atas Cirebon, Indramayu, dan Karawang; Jawa Tengah yang terdiri atas Demak, Jepara, Rembang, dan Pati; Jawa Timur yang terdiri atas Sumenep, Pamekasan, Sampang, Bangkalan, dan Surabaya; dan Sulawesi Selatan yang terdiri atas Takalar dan Jeneponto. Selain itu ada juga dari Nusa Tenggara Barat (NTB) khususnya Bima serta Nusa Tenggara Timur (NTT) di Nagekeo dan Kupang.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Antara

Komentar

Komentar
()

Top