Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Stabilitas Perekonomian I Negara Berkembang Kesulitan Membayar Utang

IMF Sebut Ekonomi Global Diguncang dari Berbagai Sisi

Foto : ANTARA/DHEMAS REVIYANTO

MANAGING DIRECTOR IMF KUNJUNGI SARINAH I Managing Director International Monetary Fund (IMF), Kristalina Georgieva (kedua dari kanan) menyampaikan keterangan pers didampingi Menteri BUMN Erick Thohir (kedua dari kiri) dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno (kanan) usai melakukan kunjungan di Gedung Sarinah, Jakarta, Minggu (17/7). Dalam kunjungannya tersebut, Georgieva berkeliling mengunjungi instalasi kain Batik Garuda Nusantara sepanjang 74 meter di area lobi selatan, melakukan tur di Department Store dan menyampaikan kesannya di relief peninggalan Presiden Pertama Indonesia, Sukarno.

A   A   A   Pengaturan Font

Georgieva dalam seminar bertajuk Macroeconomic Policy Mix for Stability and Economic Recovery, di Bali, pekan lalu, mengatakan pandemi belum usai, tetapi dunia kini dihadapkan dengan tensi geopolitik Russia-Ukraina, yang menciptakan guncangan selanjutnya.

Tensi geopolitik tersebut berimbas terhadap melonjaknya harga-harga komoditas dunia, dan mempercepat laju inflasi, hingga mendorong bank sentral harus mengambil langkah yang cepat untuk mengendalikannya dengan melakukan normalisasi kebijakan moneter.

Di tengah tren kenaikan suku bunga acuan bank sentral yang tajam, lagi-lagi menimbulkan tantangan tersendiri bagi negara berkembang yang memiliki tingkat utang dalam mata uang dollar karena mereka kesulitan untuk membayar.

"Mereka terimbas pengetatan kondisi keuangan melalui kenaikan suku bunga, tapi di sisi lain, mereka juga terkena apresiasi dollar yang sangat cepat, mempengaruhi perekonomian dunia. Jadi, ini adalah situasi yang sangat berbeda," kata Georgieva.

"Hari ini adalah waktu yang jauh lebih sulit bagi para pembuat kebijakan. Karena kebijakan moneter harus diperketat, tapi kebijakan fiskal harus menyanggah untuk kelompok masyarakat rentan dan dunia usaha. Mereka itu yang terkena dampak pengetatan kebijakan moneter ini," katanya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top