Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perusahaan Rintisan

IMF Menilai Fintech Perlu Ditangani dengan Benar

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

FUKUOKA - Managing Director Dana Moneter Internasional (IMF), Christine Lagarde menilai keberadaan perusahaan start up (rintisan) berbasis teknologi dalam sistem keuangan atau Financial Technology (Fintech) perlu penanganan dengan benar. Sebab, keberadaan fintech di satu sisi bisa menjadi solusi inklusi keuangan, namun di sisi lain masih terdapat sejumlah risiko yang perlu dimitigasi.

Lagarde dalam pemaparannya pada pertemuan negara kelompok 20 atau G20 di Fukuoka, Jepang, melalui keterangan tertulisnya, Minggu (9/6) menyatakan di Fukuoka Jepang sebagai tempat pertama kali Fintech di Asia sebagai inovasi pembayaran digital menjadi arus utama.

"Tapi di Asia juga kita pertama kali melihat sisi gelap fintech, dengan kekhawatiran akan perlindungan konsumen dan masalah privasi yang mengemuka ke permukaan bertahun-tahun yang lalu," kata Lagarde.

Asia, seperti negara-negara lain di dunia, jelasnya sedang menghadapi momen yang menentukan bagaimana mengelola risiko fintech tanpa inovasi yang mencekik. Selain itu, juga tengah mengatasi bagaimana mengikuti inovasi fintech yang cepat, sambil memastikan konsumen dan investor merasa aman dalam investasi mereka.

"Teknologi selalu, dan akan selalu, memacu inovasi di bidang keuangan. Pertanyaannya adalah apakah inovasi ini akan menguntungkan semua, atau hanya segelintir? tanya Lagarde. Jika ditangani dengan benar, fintech dapat memotong biaya penggunaan alat keuangan dan memungkinkan jutaan orang untuk memenuhi aspirasi mereka membangun kehidupan yang lebih baik.

"Itulah sebabnya saya percaya ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk menciptakan sistem keuangan yang aman, sehat, berkelanjutan dan inklusif, terlindungi dari penyalahgunaan kriminal," katanya.

Agenda Fintech Bali

IMF jelasnya atas permintaan anggotanya dan Bank Dunia telah mengembangkan Bali Fintech Agenda. Agenda tersebut mengidentifikasi dua belas prioritas yang harus difokuskan oleh negara dan organisasi internasional lainnya dalam ruang fintech.

"Kami kemudian mensurvei anggota kami tentang elemen-elemen ini dan 96 negara berpartisipasi," katanya.

bud/E-9


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top