Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Waduh, Saham Inggris Berakhir Negatif

Foto : ANTARA/REUTERS/Toby Melville

Dokumentasi - Seorang petugas kebersihan jalan melintas gedung London Stock Exchange Group di distrik keuangan City of London, Inggris, Senin (9/3/2020).

A   A   A   Pengaturan Font

Saham Inggris berakhir negatif, indeks FTSE 100 merosot 1,24 persen.

London - Waduh, saham-saham Inggris berakhir di wilayah negatif pada perdagangan Selasa waktu setempat (2/5/2023), berbalik melemah tajam dari keuntungan akhir pekan lalu, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London merosot 1,24 persen atau 97,54 poin menjadi 7.773,03 poin.

Indeks FTSE 100 terangkat 0,50 persen atau 38.99 poin menjadi 7.870,57 poin pada Jumat (28/4/2023), setelah berkurang 0,27 persen atau 21,06 poin menjadi menetap di 7.831,58 poin pada Kamis (27/4/2023), dan terpangkas 0,49 persen atau 38,49 poin menjadi 7.852,64 poin pada Rabu (26/4/2023).

Saham Pearson PLC, perusahaan penerbitan dan pendidikan multinasional Inggris yang berkantor pusat di London, membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya menukik 14,99 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia, Evraz PLC, yang terjungkal 12,59 persen; serta perusahaan minyak dan gas multinasional Inggris yang berkantor pusat di London, BP PLC anjlok 8,62 persen.

Sementara itu, sahamPolymetal International PLC, perusahaan pertambangan logam mulia Inggris-Rusia, melambung 7,10 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi(top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan properti dan pengembang perumahan Inggris,Persimmon PLC yang melonjak 5,52 persen; serta perusahaan induk untuk Grup HSBC yang menyediakan berbagai layanan perbankan dan keuangan internasional,HSBC Holdings PLC meningkat 3,59 persen.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top