Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Riset Luar Angkasa

Ilmuwan Temukan Asteroid Besar dengan Potensi Bahaya Tabrakan Dahsyat dengan Bumi

Foto : ISTIMEWA

BERPOTENSI BERBAHAYA I Tiga asteroid dekat Bumi, satu berpotensi berbahaya, ditemukan menggunakan instrumen berteknologi tinggi di Cerro Tololo Inter-American Observatory di Chili.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON - Sebuah tim astronom internasional, pada Senin (31/10), mengumumkan penemuan asteroid besar yang orbitnya melintasi Bumi, dengan potensi jauh di masa depan untuk terjadinya tabrakan dahsyat.

Dikutip dari France 24, asteroid selebar 1,5 kilometer bernama AP7 2022, ditemukan di daerah yang terkenal sulit untuk melihat objek karena silau dari Matahari.

Itu ditemukan bersama dengan dua asteroid dekat Bumi lainnya menggunakan instrumen berteknologi tinggi pada teleskop Victor M. Blanco di Cile yang pada awalnya dikembangkan untuk mempelajari materi gelap.

"AP7 2022 melintasi orbit Bumi, yang menjadikannya asteroid yang berpotensi berbahaya, tetapi saat ini atau kapan pun di masa depan tidak memiliki lintasan yang akan membuatnya bertabrakan dengan Bumi," kata penulis utama temuan tersebut, astronom Scott Sheppard dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Carnegie.

Ancaman potensial berasal dari fakta seperti objek yang mengorbit, lintasannya akan perlahan dimodifikasi karena berbagai gaya gravitasi, terutama oleh planet. Oleh karena itu, prakiraan sulit dilakukan dalam jangka panjang. "Asteroid yang baru ditemukan adalah objek terbesar yang berpotensi berbahaya bagi Bumi yang ditemukan dalam delapan tahun terakhir," kata NOIRLab, kelompok penelitian yang didanai AS yang mengoperasikan beberapa observatorium.

AP7 2022 membutuhkan waktu lima tahun untuk mengelilingi Matahari di bawah orbitnya saat ini, yang pada titik terdekatnya dengan Bumi tetap beberapa juta kilometer jauhnya. "Oleh karena itu, risikonya sangat kecil, tetapi jika terjadi tabrakan, asteroid sebesar itu akan memiliki dampak yang menghancurkan pada kehidupan seperti yang kita ketahui," kata Sheppard.

Efek Pendinginan Besar

Dia menjelaskan debu yang diluncurkan ke udara akan memiliki efek pendinginan yang besar, memprovokasi "peristiwa kepunahan yang belum pernah terlihat di Bumi dalam jutaan tahun".

Hasil timnya dipublikasikan dalam jurnal ilmiah The Astronomical Journal. Dua asteroid lainnya tidak menimbulkan risiko bagi Bumi, tetapi salah satunya adalah asteroid terdekat dengan Matahari yang pernah ditemukan.

Sekitar 30.000 asteroid dari semua ukuran -termasuk lebih dari 850 lebih besar dari satu kilometer lebar, telah dikatalogkan di sekitar Bumi, memberi mereka label "Objek Dekat Bumi". Tak satu pun dari mereka mengancam Bumi selama 100 tahun ke depan.

Menurut Sheppard, kemungkinan ada 20 hingga 50 NEO besar yang tersisa untuk ditemukan, tetapi sebagian besar berada di orbit yang menempatkan mereka di bawah sinar matahari.

Dalam persiapan untuk penemuan objek yang lebih mengancam di masa depan, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (National Aeronautics and Space Administration/NASA) melakukan misi uji pada akhir September di mana ia menabrak pesawat ruang angkasa dengan asteroid, membuktikan bahwa itu mungkin untuk mengubah lintasannya.

Sebelumnya seperti dikutip dari CNN, NASA Center for Near Earth Object Studies (CNEOS) menyebut sebuah asteroid besar diameter sekitar 1,8 km akan meluncur ke arah Bumi pada 27 Mei. Objek luar angkasa ini berbahaya, namun tak akan menabrak Bumi.

Asteroid yang diketahui bernama 7335 (1989 JA) itu akan berada di sekitar 2,5 juta mil atau empat juta kilometer dari Bumi. Jarak ini hampir 10 kali rata-rata jarak Bumi dan bulan.

Walau sejauh ini diprediksi tidak bakal menabrak Bumi, NASA telah mengklasifikasikan asteroid itu sebagai "potensi berbahaya" yang artinya bisa menimbulkan kerusakan besar bila orbitnya berubah dan menghantam Bumi.

Kedatangan 7335 (1989 JA) menjadi yang terdekat dengan Bumi. Kondisi ini disebut baru akan terjadi lagi 200 tahun ke depan. Menurut NASA, 7335 (1989 JA) adalah asteroid terbesar yang akan melakukan pendekatan dekat ke Bumi tahun ini. Asteroid 7335 (1989 JA) mengorbit ke Matahari setiap 2,35 tahun.

Para ilmuwan memperkirakan asteroid itu bergerak dengan kecepatan sekitar 47.200 mph (76.000 km/jam) atau 20 kali lebih cepat dari peluru. Batu luar angkasa itu tidak akan membuat flyby atau terbang mendekat ke arah Bumi lagi sampai 23 Juni 2055. Selama itu, asreriod akan berada sekitar 70 kali jarak antara Bumi dan bulan.

Asteroid ini adalah salah satu dari setidaknya 29 ribu objek dekat Bumi (NEO) yang dilacak NASA setiap tahun. NEO mengacu pada objek astronomi apa pun yang melintas dalam jarak sekitar 30 juta mil (48 juta km) dari orbit Bumi, menurut NASA.

Sementara itu, waktu terbaik untuk bisa melihat asteroid 7335 (1989 JA) melalui teleskop adalah dua malam sebelum terbang lintas dekatnya ke Bumi, yakni ketika batu ruang angkasa memantulkan sinar matahari secara lebih efisien.

Pada 25 Mei 2022, asteroid 7335 akan tampak lebih terang dan masih pada ketinggian yang dapat diamati di atas ufuk selatan.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top