![Ikut Sertifikasi Kompetensi, Pengrajin Batik Kota Probolinggo Diharapkan Terus Berkreasi dan Berkarya](https://koran-jakarta.com/images/article/ikut-sertifikasi-kompetensi-pengrajin-batik-kota-probolinggo-diharapkan-terus-berkreasi-dan-berkarya-221008140007.jpg)
Ikut Sertifikasi Kompetensi, Pengrajin Batik Kota Probolinggo Diharapkan Terus Berkreasi dan Berkarya
![Ikut Sertifikasi Kompetensi, Pengrajin Batik Kota Probolinggo Diharapkan Terus Berkreasi dan Berkarya](https://koran-jakarta.com/images/article/ikut-sertifikasi-kompetensi-pengrajin-batik-kota-probolinggo-diharapkan-terus-berkreasi-dan-berkarya-221008140007.jpg)
Pengrajin Batik Kota Probolinggo Ikuti Sertifikasi Kompetensi Profesi
Sementara itu, Ketua LSP Batik Rodia Syamwil mengatakan, sebagai rangkaian dari peringatan Hari Batik maka dihadiahkan sertifikasi bagi 200 pengrajin batik.
"Sertifikat ini menjadi salah satu bukti seseorang itu memiliki kompetensi di bidang tertentu. Kami belum pernah menguji di Kota Probolinggo dan kami fasilitasi pada kemampuan mencanting saja, inilah yang dinamakan okupasi," ujarnya.
Hal ini mengacu pada SKKNI SK Menaker RI Nomor 104 Tahun 2018, skema berbasis okupasi terdiri dari 14 skema, yakni dari tukang gambar motif batik, tukang pola, perancang motif batik, pembatik tulis, tukang cap, peracik malam, peracik warna sintetis, tukang celup warna alam, tukang lorod, pembuat canting, pembuat canting cap, dan perancang motif batik komputer.
Dalam kegiatan ini, para pengrajin batik akan mengikuti serangkaian uji kompetensi dan dinilai oleh tim asesor LSP Batik.
"Uji itu kan sebenarnya mencari bukti, jika dokumen-dokumen seperti sertifikat, penghargaan, dan sebagainya lengkap maka dianggap sudah tercukupi. Sehingga tinggal wawancara saja terkait wawasannya. Namun, jika bukti dokumen ini kurang memadai maka harus dibuktikan lewat praktik," tutur Rodia.
Halaman Selanjutnya....
Editor : Fiter Bagus
Komentar
()Muat lainnya