Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ikut Melawan Penjajah Belanda, Pemkab Kudus Usulkan Samin Surosentiko Sebagai Pahlawan Nasional

Foto : ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif

Ketua Penghayat Aliran Kepercayaan Masyarakat (PAKEM) Sedulur Sikep Budi Santoso yang menjadi menjadi tokoh Samin di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, sebagai salah satu penerus ajaran Samin Surosentiko.

A   A   A   Pengaturan Font

Kudus - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, bakal mengusulkan Samin Surosentiko sebagai tokoh Sedulur Sikep sebagai pahlawan nasional karena ikut melawan penjajah Belanda meskipun tidak melalui jalur perang.

"Pemkab bersama DPRD dan Badan Kesbangpol Kudus akan mengupayakan Samin Surosentiko sebagai pelopor ajaran Samin sekaligus tokoh Sedulur Sikep dapat diusulkan menjadi pahlawan nasional," kata Bupati Kudus Hartopo di Kudus, Selasa.

Hartopomengatakan bahwa pihaknya bersama DPRD dan jajaran akan berdiskusi terkait dengan pengusulan Samin Surosentiko menjadi pahlawan nasional.

Ketua Penghayat Aliran Kepercayaan Masyarakat Sedulur Sikep Budi Santoso berterima kasih atas dukungan Bupati Kudus dalam mengusulkan Mbah Surosentiko menjadi pahlawan nasional.

Budi mengatakan bahwa Mbah Surosentiko termasuk orang yang melawan Belanda dengan tidak mau membayar pajak kepada pemerintah kolonial.

"Sedulur Sikep terus berkomitmen hidup berdampingan dengan damai bersama pemeluk agama dan penghayat kepercayaan lainnya. Kami berkomitmen terus rukun dan tidak memiliki konflik dengan pemeluk agama dan penghayat kepercayaan lain," ujarnya.

Samin Surosentiko sendiri memiliki ajaran, di antaranya terkait budi pekerti luhur serta perlawanan terhadap Belanda yang sering bertindak kasar dan memeras rakyat dengan cara membangkang terhadap semua kebijakan kolonial, di antaranya tidak mau membayar pajak terhadap kolonial.

Ia menyebutkan penganut ajaran Samin tersebar di berbagai daerah, di antaranya di Kabupaten Kudus, Blora, Pati, Rembang, Grobogan, Ngawi, dan Bojonegoro. Dimungkinkan pula hingga di wilayah Sawahlunto, Sumatera Barat, yang menjadi lokasi makam tokoh yang lahir pada tahun 1859.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top