Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemerataan Pembangunan | Selama 30-40 Tahun, Ekonomi Berpusat di Jawa dan Sumatera

IKN Ciptakan Pusat Ekonomi Baru

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Dalam jangka panjang, IKN bersama Balikpapan dan Samarinda diproyeksikan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru dan pada 2045 menjadi area metropolitan.

JAKARTA - Pemerintah mengeklaim pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) merupakan upaya untuk menciptakan pusat ekonomi baru. Selama ini, sebagian besar pembangunan masih berpusat di Jawa, khususnya DKI Jakarta, dan Sumatera.

Deputi Bidang Pengembangan Regional Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Rudy Prawiradinata, menyampaikan Presiden Joko Widodo mengingatkan untuk membangun Indonesia sentris. Sehingga secara geografis, Ibu Kota pindah lebih ke tengah dengan potensi pengembangan ekonomi yang lebih besar.

"Yang dipindahkan hanya pusat pemerintahannya karena Jakarta tetap sebagai pusat kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi tidak dipindahkan, tapi kita meng-create yang baru di sana," katanya dalam diskusi Beranda Nusantara dengan tema Menuju Ibu Kota Negara Baru dan disiarkan secara daring yang dipantau di Jakarta, Rabu (23/2).

Selama 30-40 tahun ini, lanjutnya, pertumbuhan ekonomi terlalu berpusat di Jawa dan Sumatera dengan kontribusi 80-82 persen. Sedangkan kontribusi wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua hanya berkisar 15 persen. Selain itu, pemindahan Ibu Kota juga menjadi salah satu strategi untuk mencapai visi Indonesia Maju 2045 yang mana menurut beberapa lembaga internasional Indonesia bisa menjadi negara maju kelima pada 2045.

Lebih lanjut, Rudy menuturkan Bappenas telah menyiapkan delapan prinsip dengan 24 KPI (Key Performance Indicator) terkait pembangunan IKN. Bappenas juga bertekad mengembalikan fungsi hutan di kawasan IKN dengan 75 persen wilayah merupakan kawasan terbuka hijau.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top