Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

IHSG Rawan Terkoreksi

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak ke zona negatif, mengawali pekan ini. Pergerakan IHSG bakal dipengaruhi sejumlah sentimen.

Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana melihat pergerakan IHSG bakal dipengaruhi fluktuasi rupiah dan sikap investor menanti rilis data ekonomi di Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. Dia memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Senin (12/8), rawan terkoreksi dengan support di 7.219 dan resist di 7.267.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (9/8) sore, ditutup menguat dipimpin oleh saham- saham sektor bahan baku (basic materials).

IHSG ditutup menguat 61,87 poin atau 0,86 persen ke posisi 7.257,00. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 9,22 poin atau 1,03 persen ke posisi 908,13.

"IHSG dan bursa regional Asia menguat mengikuti penguatan bursa Amerika Serikat (AS), yang ditopang data pengangguran AS yang lebih baik dari perkiraan sehingga meredakan kekhawatiran akan perlambatan pasar tenaga kerja," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.

Dari mancanegara, data klaim baru tunjangan pengangguran AS pada pekan lalu mencapai 233.000, di bawah ekspektasi 240.000, turun dari 250.000 pada pekan sebelumnya.

Data tersebut setidaknya memberikan kepercayaan pasar terhadap kondisi ekonomi AS, sehingga meredakan kekhawatiran pasar terhadap potensi perlambatan ekonomi dan bayangan kemungkinan terjadinya resesi di AS.

Biro Statistik Nasional Tiongkok menyampaikan tingkat inflasi tahunan naik menjadi 0,5 persen pada Juli 2024 dari 0,2 persen pada Juni, atau melampaui perkiraan pasar sebesar 0,3 persen.

Data tersebut menunjukkan peningkatan berkelanjutan dalam permintaan domestik saat pemerintah Tiongkok meningkatkan stimulus sebagai upaya untuk pemulihan ekonomi.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) dalam rilisnya menyatakan data Indeks Penjualan Riil (IPR) periode Juni 2024 meningkat 2,70 persen dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top