IFRC dan USAID Ingatkan Bahaya Panas Ekstrem
Sekjen IFRC, Jagan Chapagain
"Kami mengajak kepada lembaga pembangunan, lembaga amal dan donor lain untuk memahami ancaman yang dimiliki cuaca panas ekstrem terhadap kemanusiaan, dan menempatkan sumber daya yang ada untuk membantu para komunitas menghadapi ancaman itu," kata dia.
Antisipasi
Menggarisbawahi upaya yang sedang berlangsung dalam menghadapi suhu ekstrem, Power mengatakan bahwa USAID telah mendukung sebuah program untuk membangun sekolah-sekolah yang tangguh terhadap suhu panas di Yordania, dengan menggunakan sistem pemanasan dan pendinginan pasif, isolasi panas, jendela kaca berlapis ganda dan pendingin udara (AC).
Dampak perubahan iklim tidak terbatas kepada wilayah-wilayah yang sudah bersuhu tinggi saat ini seperti Timur Tengah. Di Eropa, benua yang mengalami kenaikan suhu paling cepat di dunia, lebih dari 60.000 orang diperkirakan tewas akibat gelombang panas pada 2022, papar utusan AS untuk bidang iklim, John Podesta.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya