Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Ekonomi Hijau

IFC Dorong Pendanaan ke EBT di Negara-Negara Berkembang

Foto : Sumber: International Energy Agency - kj/ones
A   A   A   Pengaturan Font

Kelompok investasi tersebut memiliki sejarah panjang investasi di sektor pertambangan yang menjadi sumber pertumbuhan ekonomi. Mereka merupakan salah satu lembaga keuangan pembangunan terbesar di dunia, dengan portofolio investasi 64 miliar dollar AS di pasar negara berkembang.

Pangsa energi terbarukan seperti angin dan matahari dalam bauran energi keseluruhan diperkirakan akan tumbuh lebih cepat di tahun-tahun mendatang, karena menjadi bagian penting dari rencana untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

Badan Energi Internasional (IEA) melaporkan investasi energi bersih tahunan di negara emerging markets dan negara berkembang perlu ditingkatkan dari kurang 150 miliar dollar AS tahun lalu menjadi lebih dari satu triliun dollar AS pada tahun 2030 untuk menempatkan dunia di jalur yang tepat untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050.

Menanggapi peluang tersebut, Pakar Ekonomi dari Universitas Surabaya (Ubaya), Bambang Budiarto, mengatakan jika pemerintah menerima pendanaan atau utang dari investasi International Finance Corporation (IFC) untuk pendanaan proyek-proyek EBT, harus menghasilkan wujud nyata agar tidak menjadi beban yang sia-sia.

"Mesti disikapi dengan kehati-hatian, baik pendanaan maupun penggunaannya. Jika kaitannya dengan utang, hendaknya tetap memperhatikan dua hal, peruntukan utang dan debt to GDP ratio. Bila terkait debt to GDP ratio, ini sudah jelas, ditetapkan pemerintah dan harus diikuti batasannya," kata Bambang.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top