Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Idul Fitri Momen Merayakan Kemanusiaan

Foto : istimewa

Buku ini mengaikatkan juga puasa dengan cinta. Bertindak tidak demi kepenting diri, berarti mencintai diri sendiri dan orang lain. Tidak semua yang diinginkan harus dimiliki karena di situ ada hak orang lain yang harus diberikan.

A   A   A   Pengaturan Font

Buku ini mengaikatkan juga puasa dengan cinta. Bertindak tidak demi kepenting diri, berarti mencintai diri sendiri dan orang lain. Tidak semua yang diinginkan harus dimiliki karena di situ ada hak orang lain yang harus diberikan. Bahkan pada tingkatan abdullah atau hamba Allah, semua keinginan diri dilenyapkan digantikan kehendak Allah. Allah berkehendak manusia menjadi pelayan orang lain.

Para nabi menjadi pelayan umat, tanpa pamrih. Dunia akan damai andai peran demikian dimainkan sesama manusia. Saling melayani bakal membentuk sistem sosial humanis-rabbaniyah, sehingga tak terbetik dalam pikiran untuk merugikan orang lain. Dalam konteks ini, puasa adalah proses menjadi pelayan sesama. Pascalebaran, komitmen untuk melayani sesama diharapkan bisa terus dipertahankan, sehingga bersambung hingga puasa mendatang.

Buku ini memaknai Lebaran dengan cakupan sangat luas, sebagai keberhasilan mengembalikan jati diri, interaksi sosial, sistem politik, dan kebangsaan pada level humanis. Buku juga berisi dekonstruksi konsepsional tentang lambang-lambang agama dan disalingkaitkan dengan persoalan sosial-kebangsaan.

Diresensi Redy Ismanto, Alumnus Pascasarjana Universitas Negeri

Surabaya

Komentar

Komentar
()

Top