Identifikasi Korban Insiden Stadion Kanjuruhan Dipusatkan di RSUD Saiful Anwar
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa (tengah), menjenguk salah satu korban luka dalam insiden laga Derby Jatim antara Arema FC versus Persebaya, di Malang, Minggu (2/10).
Foto: IstimewaSURABAYA - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengatakan, identifikasi korban insiden yang menewaskan 130 orang supporter dalam laga Derby Jatim antara Arema FC versus Persebaya di Stadion Kanjuruhan, akan dipusatkan di (RSUD) Saiful Anwar Kota Malang.
"Korban yang membutuhkan identifikasi akan dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar, karena rumah sakit tersebut memiliki peralatan yang relatif lebih lengkap. Yang membutuhkan identifikasi dari jenazah yang tidak membawa identitas akan bisa dilakukan," ujar Khofifah, di Malang, Minggu (2/10).
Saat ini, kata Khofifah, Pemprov Jatim bersama Pemkab dan Pemkot Malang tengah fokus menangani korban baik wafat maupun yang membutuhkan pertolongan penanganan tindakan kesehatan.
"Karena milik Pemprov, penanganan di RS Saiful Anwar akan ditanggung Pemprov Jawa Timur. Sedangkan bagi korban yang meninggal dunia dan luka berat akan mendapatkan santunan dari Pemprov Jatim," tuturnya.
Khofifah menyebut insiden Kanjuruhan, tidak hanya menjadi duka Jawa Timur, namun juga duka Indonesia dan duka dunia olah raga. Khofifah pun berharap kejadian ini tidak terulang di masa yang akan datang.
"Jangan sampai kejadian ini terulang dikemudian hari," tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan belasungkawa kepada seluruh keluarga korban dan keluarga.
"Atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Timur, kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada seluruh korban dan keluarga. Semoga amal ibadah seluruh korban diterima oleh Allah SWT dan keluarga korban diberikan ketabahan dan keikhlasan. Yang dirawat di rumah sakit semoga lekas sembuh. Aamiin YRA," tutupnya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi turut menyataman prihatin atas terjadinya insiden tersebut.
Dalam hal ini, lanjutEri, Pemkot Surabaya siap memberi bantuan kemanusiaan apabila dibutuhkan oleh Pemkot Malang atau Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang.
"Hingga hari ini kami bersama jajaran masih menunggu kabar selanjutnya untuk memberikan bantuan tersebut," ungkapnya.
Eri memastikan, pada pertandingan Persebaya versus Arema kemarin tidak ada suporter asal Surabaya yang datang ke Stadion Kanjuruhan.
"Berkaca dari kejadian di Stadion Gelora Delta Sidoarjo kemarin, Pemkot juga telah berkoordinasi dengan manajemen Persebaya, kepolisian, Pemkab Sidoarjo dan suporter untuk menengahi masalah yang terjadi," ungkap Cak Eri.
Eri menambahkan, jangan sampai hal serupa terjadi kembali, baik itu di Surabaya maupun di daerah lainnya. Eri yakin, suporter di masa sekarang sudah semakin dewasa dan bisa saling menjaga satu sama lain meskipun tim sepak bola kesayangannya menang ataupun kalah.
"Mari kita jaga betul, jangan ada rasa persaingan karena hidup ini saling melengkapi satu sama lain. Karena itulah arti manusia, kita harus belajar dewasa bergandeng tangan dan saling menjaga, terutama menjaga Kota Surabaya," pungkasnya.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 KPU: Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih Jakarta pada Kamis
- 2 Hari Kamis KPU tetapkan Gubernur
- 3 Perluas Akses Permodalan, Pemerintah Siapkan Pendanaan Rp20 Triliun untuk UMKM hingga Pekerja Migran
- 4 Panglima TNI Mutasi 101 Perwira Tinggi, Kepala BSSN dan Basarnas Juga Diganti
- 5 Marselino Ditemani Ole Romeny di Oxford United
Berita Terkini
- Penghimpunan Dana Pasar Modal RI pada 2024 Naik 5 Persen dari 2023
- Menggemparkan, Ternyata Ini Penyebab Satu Keluarga di Tangsel Bunuh Diri
- Akibat Drainase Tersumbat, Pinggir Tol Karang Tengah Banjir
- Rumor Van Gaal Jadi Dirtek Timnas Indonesia Dibantah Ruud Gullit
- Malut United Berharap Yandi Sering Dimainkan di Persija