Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

IDAI Tekankan Banyak Beri Porsi Makan Tak Jamin Gizi Anak Terpenuhi

Foto : ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti

Ketua Pengurus Pusat IDAI Piprim Basarah Yanuarso dalam Konferensi Pers IDI di Jakarta, Kamis (2/3).

A   A   A   Pengaturan Font

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menekankan bahwa banyaknya porsi makan yang diberikan orang tua kepada anak, tidak bisa menjamin bahwa asupan gizi seorang anak bisa terpenuhi dengan baik.

JAKARTA - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menekankan bahwa banyaknya porsi makan yang diberikan orang tua kepada anak, tidak bisa menjamin bahwa asupan gizi seorang anak bisa terpenuhi dengan baik.

"Jadi kadang-kadang, ibu-ibu kasih makan anaknya asal kenyang. Nasi dua pentung, lauknya mi instan, minumnya kental manis, kemudian kerupuk, kuahnya kuah bakso," kata Ketua Pengurus Pusat IDAI Piprim Basarah Yanuarso dalam Konferensi Pers IDI di Jakarta, Kamis (2/3).

Piprim menyoroti porsi makan yang diberikan secara asal tersebut, justru membahayakan anak untuk terkena obesitas karena terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat dan gula, atau bahkan stunting karena kekurangan asupan gizi terutama protein hewaninya.

Hal tersebut berdampak buruk pada kesehatan anak, karena rendahnya asupan protein hewani yang berasal dari makanan seperti ikan, telur atau ati ayam, sehingga anak kekurangan zat asam amino.
Akibatnya, aktivasi dari regulator pertumbuhan anak atau yang dikenal dengan mTORC1 menjadi terganggu. Padahal, mTORC1 yang baik dapat menunjang pertumbuhan di anak yang akan membuat pertumbuhan lebih optimal baik untuk pertumbuhan otak, pertumbuhan tulang rawan, pertumbuhan otot maupun kerangkanya.
Oleh karenanya, Piprim meminta setiap orang tua untuk memperhatikan asupan protein hewani, juga pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) setelah anak berusia di atas enam bulan. Sebab di usia tersebut, stunting sangat rawan terjadi.

"ASI sangat penting untuk mencegah stunting tapi pasca ASI ketika enam bulan ke atas, setelah ASI kita juga harus menekankan pentingkan pemberian protein hewani. Utamakan protein hewani dulu, baru nanti sayurnya, ada tempenya, jangan sampai protein hewani terlupakan. Itu mTORC1-nya tidak hidup," ujarnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : Antara, Sujar

Komentar

Komentar
()

Top