Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

IDAI Tekankan Banyak Beri Porsi Makan Tak Jamin Gizi Anak Terpenuhi

Foto : ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti

Ketua Pengurus Pusat IDAI Piprim Basarah Yanuarso dalam Konferensi Pers IDI di Jakarta, Kamis (2/3).

A   A   A   Pengaturan Font

Piprim menyarankan misalnya pada usia 6-8 bulan, orang tua setidaknya harus memasukkan satu butir telur dalam menu MPASI-nya. Kemudian untuk usia 8 bulan-1 tahun, orang tua bisa memberikan dua butir telur yang disertai dengan ati ayam.

"Protein hewani dari makanan lokal sangat murah. Telur, ikan, unggas, itu bisa kita pelihara sendiri Kalau daging merah mahal, tapi ati ayam murah, di tukang bubur saja Rp2 ribu (satu tusuk bisa) dapat. Tidak ada alasan protein itu mahal, tidak. Itu murah hanya orang tidak tahu," katanya.

Dalam kesempatan itu, Piprim menegaskan stunting sudah bisa terjadi sebelum anak berada dalam kandungan. Sehingga asupan gizi setiap anak, sudah harus dipantau utamanya ketika masa remajanya. Jika sedari remaja sudah bermasalah, maka terdapat kemungkinan janin yang nantinya dikandung akan berisiko stunting.

Meski demikian, stunting sebenarnya bisa mendapatkan tata laksana dari para dokter anak, sehingga kondisinya bisa diupayakan untuk dikoreksi mendekati tumbuh kembangnya yang optimal.
Maka dari itu, Piprim mengimbau orang tua untuk memperhatikan setiap jumlah dan jenis makanan yang diberikan pada anak, serta ketika pengukuran tumbuh kembang anak tidak bertambah setelah diukur setidaknya dua kali, maka perlu segera berkonsultasi dengan dokter anak di fasilitas kesehatan terdekat.

"Untuk masalah stunting yang paling penting adalah protein hewani, sebagai pencegahan. Nanti kalau sudah stunting, mohon dirujuk ke dokter anak karena kita sudah latih dokter-dokter anak kita untuk mengatasi masalah stunting," ujarnya.


Redaktur : -
Penulis : Antara, Sujar

Komentar

Komentar
()

Top